Mohon tunggu...
Diannisa Latifah
Diannisa Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Book

Tidak Semua Harus Dipedulikan : Pelajaran Hidup dari Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

7 Oktober 2025   08:02 Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di zaman sekarang memang melelahkan. Semua serba cepat, semua ingin terlihat sempurna. Kadang kita lupa, tidak semua hal harus dipedulikan. Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” karya Mark Manson hadir sebagai pengingat  bahwa hidup akan terasa lebih ringan kalau kita tahu kapan harus peduli, dan kapan sebaiknya tidak.
1. Tentang Buku dan Penulis
Mark Manson adalah seorang penulis dan blogger asal Amerika yang dikenal dengan gaya tulisannya yang lugas, sarkastik, dan jujur. Buku “The Subtle Art of Not Giving a F*ck” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat”, menjadi karya fenomenal yang banyak dibicarakan di seluruh dunia. Berbeda dari buku pengembangan diri pada umumnya, Manson tidak berusaha memotivasi pembaca dengan kata-kata manis. Ia justru menyajikan kenyataan pahit tentang kehidupan bahwa hidup memang penuh  denagn masalah, dan kita tidak bisa menghindarinya.
2. Deskripsi Buku dan Sinopsis Buku
Buku ini terdiri dari sembilan bab yang saling terhubung, dengan pesan utama bahwa kebahagiaan sejati datang dari kemampuan kita memilih masalah yang pantas dihadapi. Manson menulis dengan gaya humor dan bahasa yang ringan namun mengena. Ia menegaskan bahwa hidup tidak selalu harus positif, karena justru dari kesulitanlah kita belajar menjadi kuat. Salah satu kutipan paling terkenal dari buku ini berbunyi : 

“Who you are is defined by what you’re willing to struggle for.” (siapa dirimu ditentukan oleh apa yang ingin kita perjuangkan).

3. Inti Gagasan yang Dibahas
Dalam bukunya, Manson mengajak pembaca untuk berhenti peduli terhadap hal-hal remeh yang tidak memberi nilai pada hidup kita. Ia menyebut bahwa banyak orang kelelahan bukan karena masalah besar, tapi karena terlalu sibuk memikirkan hal yang tidak penting seperti pendapat orang lain, komentar di media sosial, atau rasa takut gagal. Bagi Manson, seni untuk bersikap “bodo amat” bukan berarti tidak peduli sama sekali, melainkan mampu memilah apa yang benar-benar penting untuk diperjuangkan.
4. Relevansi dengan Kehidupan Saat Ini
Pesan Manson terasa sangat relevan dengan kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan. Di era media sosial, kita terbiasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang tampak sempurna. Akibatnya, banyak orang merasa gagal, tidak cukup berharga, dan kehilangan arah. Padahal, seperti yang ditekankan Manson, hidup memang tidak selalu ramah. Kita tidak bisa mengontrol semua hal, tapi kita bisa mengontrol bagaimana cara kita menanggapinya. Sikap “bodo amat” menjadi bentuk perlawanan terhadap budaya saat ini 
5. Pelajaran yang Bisa Diambil
Dari buku ini, pembaca bisa belajar untuk hidup lebih tenang dan realistis. Manson mengajarkan bahwa tidak apa-apa untuk gagal, kecewa, atau merasa lelah — selama kita tahu apa tujuan utama kita. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi dan keberanian menghadapi rasa sakit sebagai bagian dari pertumbuhan diri. Dalam dunia yang penuh kebisingan dan opini, kemampuan untuk tetap fokus pada nilai-nilai pribadi adalah bentuk kekuatan yang sesungguhnya.
        Buku “The Subtle Art of Not Giving a F*ck atau Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" bukan sekadar buku motivasi, tapi panduan realistis untuk menjalani hidup apa adanya. Mark Manson mengingatkan bahwa  tidak semua hal harus kita pedulikan. Terkadang, solusi terbaik untuk menghadapi dunia yang tidak selalu ramah adalah dengan menyederhanakan pikiran dan fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti. Dalam hidup, tidak semua harus sempurna  yang penting adalah kita tetap bisa tertawa dan melangkah meski dunia sedang tidak berpihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun