Deskripsi Buku :Â
Judul   : Kresek HitamÂ
Penulis : Honey Dee
Penerbit : Elex Medi Kompatindo
Tahun terbit : 2023
Sinopsis :Â
Maera pikir, masuk asrama rehabilitasi merupakan hukuman terbaik atas penebusan dosa-dosa masa lalunya . Ternyata, hukuman yang sesungguhnya didapat setelah dia keluar dari sana. Dia kehilangan saudara dan teman, di-DO dari kampus, dan yang jauh lebih buruk, tak lagi dipercaya kedua orangtuanya.
Ketika Maera berusaha menata ulang kehidupannya, orang-orang yang dia harap bisa menolong malah berbalik menghancurkannya. Apakah beban yang terlampau berat ini mampu dihadapi Maera di usianya yang baru sembilan belas? Haruskah hidupnya berakhir bagaikan kresek hitam yang akan disingkirkan oleh keluarganya?
Ulasan :Â
Novel Kresek Hitam karya Honey Dee adalah sebuah karya sastra kontemporer yang sarat kritik sosial dan refleksi kehidupan. Dengan gaya bahasa yang lugas namun penuh makna, penulis menghadirkan sebuah kisah yang tidak hanya menyentuh sisi emosional pembaca, tetapi juga menggugah kesadaran akan ketidakadilan yang masih sering terjadi di masyarakat. Buku ini diterbitkan dengan tebal halaman yang tidak terlalu panjang, sehingga dapat dinikmati dalam sekali duduk, namun meninggalkan kesan mendalam setelah membacanya.
Secara garis besar, novel ini mengisahkan kehidupan Meira gadis berusia 19 tahun. Setelah terpergok memakai obat-obatan terlarang, dia dikirim ke Rumah Rehabilitasi untuk menjalani rehab selama 3 bulan. Setelah kembali ke rumah, Maera tidak merasa disambut siapa pun, termasuk orang tuanya. Meskipun ia dinyatakan bersih setelah menjalani rehabilitasi selama 3 bulan, namun keluarganya menganggap dia bermasalah. Tak ada keluarga inti yang menyambutnya saat pulang ke rumah. Ortunya sibuk kampanye pemilihan walikota di kota Samarinda, dan 2 kakak perempuannya juga sama. Di kala semua orang tidak mendengarkan kebenaran versinya, Maera mendapati orang yang sangat perhatian dan peduli padanya ternyata iblis yang menjelma menjadi manusia.
Konflik utama dalam cerita bermula ketika Maera dikhianati oleh orang terdekatnya. Ia harus menanggung beban tidak hanya secara emosional, tetapi juga sosial. Lingkungan sekitar kerap memandangnya dengan sinis, bahkan menghukumnya tanpa mengetahui kebenarannya. Dari sinilah pembaca diajak merasakan pedihnya ketidakadilan yang dialami Maera, yang seolah mencerminkan kenyataan bahwa korban sering kali justru disalahkan.
Honey Dee berhasil membangun ketegangan dan keharuan dalam novel ini melalui gaya penulisan yang sederhana namun kuat. Tokoh Maera digambarkan dengan kompleksitas emosi yang nyata, membuat setiap pembaca novel ini merasa tersentuh kisahnya. Simbol kresek hitam menjadi benang merah cerita yang menyimpan banyak rahasia dan akhirnya mengungkapkan kebenaran yang selama ini tersembunyi. Dengan alur yang mengalir, penulis menyajikan kisah penuh misteri, pengkhianatan, sekaligus perjuangan. Maera sebagai tokoh utama menjadi simbol ketabahan seorang perempuan dalam menghadapi cobaan hidup. Novel ini layak dibaca oleh siapa saja yang ingin merenungkan makna kejujuran, keberanian menghadapi kenyataan, serta pentingnya tidak mudah menghakimi orang lain. Di bagian akhir penulis tidak lupa memberikan pengingat bahwa pertolongan tuhan itu selalu ada. Tuhan itu maha kuasa selalu memberikan segala bentuk kemudahan, meskipun itu terasa mustahil sebelumnya.
Setiap ujian akan mencapai akhirnya, setiap badai akan berhenti pada waktu yang tepat.
Allah tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. (Novel Kresek Hitam, halaman 173)
"Adik-adikku yang baik, agama itu untuk kita peluk, bukan kita pakai sebagai sesuatu yang kita banggakan." - Kak Sukma (Novel Kresek Hitam, halaman 64)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI