Mohon tunggu...
Dianita Sahentendi
Dianita Sahentendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin meningkatkan kemampuan menulis saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gelombang Pertama Feminisme

25 Februari 2024   15:43 Diperbarui: 25 Februari 2024   15:46 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Feminisme Marxis dan Sosialis 

Feminisme Marxis berpendapat bahwa kelasisme merupakan akar dari opresi perempuan.[11] Sedangkan Feminisme Sosialisme berpendapat bahwa opresi terhadap perempuan terjadi karena adanya keterkaitan rumit yang terjadi antara kapitalisme dan patriarki.[12] Feminisme Marxis dan Sosialis memiliki kesamaan pendapat, yaitu bahwa opresi yang terjadi terhadap perempuan bukanlah sebuah tindakan sengaja yang dilakukan oleh individu, melainkan produk dari struktur politik, sosial dan ekonomi tempat dimana individu tersebut berada.[13] Oleh karena itu Feminisme Marxis berpendapat bahwa baik perempuan atau pun laki-laki berhak mendapat gaji yang setara atas setiap pekerjaan yang dilakukan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat bahwa terbentuknya paham baru Feminisme tidak terlepas dari kondisi masyarakat saat peham tersebut terbentuk dan sejarah pemikiran manusia. Berbagai ketimpangan yang terjadi terhadap perempuan dari zaman ke zaman melahirkan paham-paham baru yang digunakan untuk mengatasi ketimpangan atau ketertindasan yang dialami oleh perempuan.

Catatan Kaki

[1] Gadis Arivia, Filsafat Berperspektif Feminis (Yayasan Jurnal Perempuan: Jakarta Selatan, 2018), 95.

[2] Ibid, 98.


[3] Ibid, 99.

[4] Rosemarie Putnam Tong, Feminis Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. (Jalasutra: Yogyakarta: 2009), 15

[5] Ibid, 18.

[6] Ibid, 22.

[7] Ibid, 48.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun