Jumat (15/07/2022), Dian Farhana, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) melakukan penyuluhan edukasi terkait penipuan berkedok investasi di Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Penipuan berkedok investasi atau yang sering disebut dengan investasi bodong kian marak terjadi di Indonesia dengan berbagai macam bentuk modus dan skema.
Nyatanya, penipuan invetasi ini sedari dulu sudah terjadi namun seiring berjalannya waktu muncul berbagai kedok baru dengan skema yang meyakinkan agar lebih banyak masyarakat yang mempercayainya dan pada akhirnya memberikan sejumlah uang untuk berinvestasi. Kedok ini mulai dari pengadaan uang hingga robot trading yang belakangan ini menjadi perbincangan.
Para pelaku penipuan ini biasanya akan menargetkan masyarakat yang masih awam akan investasi dengan menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat, ditambah tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih terbilang rendah dan belum merata, sehingga menyebabkan masih rentan menjadi korban penipuan berkedok investasi.
Berdasarkan hasil survey di wilayah RT 03/RW 02 Kelurahan Bintara masih ditemukan kasus korban penipuan investasi. Dengan demikian, masyarakat dirasa masih memerlukan edukasi terkait investasi terlebih berkaitan dengan penipuan investasi.
Program penyuluhan edukasi “Cermat Berinvestasi, Waspada Investasi Bodong”, dilakukan oleh mahasiswa Undip dengan sistem door to door menggunakan media penyampaian materi berupa poster serta menargetkan para anak muda yang mulai melek akan investasi.
Dalam program ini disampaikan beberapa materi seperti, ciri – ciri investasi bodong, tipe – tipe investasi bodong, dan tips – tips terhindar dari investasi bodong. Serta dijelaskan pula salah satu modus investasi yaitu “Skema Ponzi” yang acap kali sering ditemukan kasus penipuannya.
Skema ini merupakan modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya.
“Generasi muda perlu diberi pemahaman agar tak terjebak investasi bodong demi membangun generasi cerdas investasi di Indonesia”, tutur Dian Farhana dalam sosialisasinya.
Dengan dilakukannya penyuluhan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait investasi dan memupuk kesadaran serta kewaspadaan masyarakat terhadap penipuan – penipuan berkedok investasi. Sehingga segala bentuk investasi bodong tidak dapat lagi menipu masyarakat dan menelan banyak korban.