Mohon tunggu...
dian equanti
dian equanti Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Geografi

Menggemari isu Lingkungan, dan Kependudukan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Aloe Vera Kalimantan Barat, Komoditas Perkebunan Potensial Belum Digarap Optimal

7 Januari 2022   07:05 Diperbarui: 7 Januari 2022   07:07 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Aloe Vera Center Pontianak  (https://pertanian.pontianakkota.go.id/)

Aloe vera mulanya ditanam penduduk sebagai tanaman hias. Tanaman ini dapat tumbuh baik di lahan dengan kandungan bahan organik yang cukup tinggi terutama di tanah gambut kering. 

Dengan lahan gambut yang masih sangat luas, Kalimantan Barat berpotensi untuk mengembangkan pertanian aloe vera. Namun karena bersifat asam, pada masa persiapan sebelum ditanami, lahan gambut perlu ditaburi dengan kapur dolomite. 

Saat ini pemerintah Kota Pontianak sedang mencadangkan lahan seluas 800 ha untuk pengembangan lidah buaya. Aloe vera yang banyak dikembangkan di Pontianak adalah jenis Barbadensis Miller Aloe.  

Aloe vera di sini tumbuh dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan lidah buaya yang tumbuh di tempat lain. Pada saat panen, berat satu daun pelepah bisa mencapai 1-2 kg.

Untuk mendukung pengembangan aloe vera, di Kalimantan Barat didirikan Aloe Vera Center yang menjadi pusat penelitian dan pengembangan bisnis lidah buaya. 

Di sini peneliti di bidang pertanian berupaya mengembangkan bibit aloe vera dengan metode kultur jaringan. Dengan kultur jaringan, bibit yang dihasilkan lebih seragam. 

Distribusi bibit lidah buaya anakan kepada petani pun lebih murah karena anakan dikemas dalam polybag kecil. Sayangnya bibit aloe vera hasil kultur jaringan aloe center ini masih belum digunakan secara luas oleh petani kecil karena harganya yang relatif mahal. 

Saya agak kesulitan mendapatkan informasi harga bibit hasil kultur jaringan yang diproduksi Aloe Vera Center ini. Namun sebagai bayangan, harga bibit nonkultur jaringan dengan tinggi bibit 20 – 30 cm yang saya jumpai di bibitonline.com adalah Rp 25.000.

Gambar 2. Aloe Vera Jumbo Kalimantan Barat.  (https://bisnis.tempo.co/)
Gambar 2. Aloe Vera Jumbo Kalimantan Barat.  (https://bisnis.tempo.co/)

Pengembangan aloe vera di Kalimantan Barat untuk kebutuhan industri dimulai sejak tahun 2007 dengan memproduksi aloe vera powder. Namun tingginya permintaan akan bahan baku industri farmasi berbahan dasar aloe vera sulit terpenuhi karena produksi masih terbatas skala laboratorium. 

Permintaan ekspor aloe segar ke Jepang yang sempat dimulai pun kini mengalami penurunan. Ini dikarenakan adanya permintaan importir yang mensyaratkan aloe vera organik. Padahal dalam proses penanaman, mulai dari penyiapan lahan, perawatan sulit lepas dari pupuk kimia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun