Mohon tunggu...
Dian Aulia Salsabila
Dian Aulia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Mahasiswa yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menurunnya Sektor Utama Pertumbuhan Ekonomi Jember

14 September 2022   20:26 Diperbarui: 14 September 2022   20:51 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertanian Kabupaten Jember (Sumber foto : radarjember.id)

Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati 2021 dari data laju pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan (PDRB ADHK) Kabupaten Jember mengalami penurunan dalam sektor pertanian hingga menyentuh angka minus pada tahun 2020 dan tahun 2021. Sebelumnya, pada tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,08 persen, tahun 2018 turun menjadi 0,02 persen, dan tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 1,46 persen. Sedangkan pada tahun 2020 mengalami minus 1,07 persen dan tahun 2021 menyentuh angka minus 0,11 persen. Padahal ekonomi Kabupaten Jember dilihat dari sisi produksi, struktur PDRB tahun 2021 didominasi oleh sektor pertanian sebesar 26,01 persen. Selain itu juga, penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Jember didominasi untuk kegiatan pertanian, yakni seluas 5.099,283 Ha atau 51,47 persen dari total luas wilayah Kabupaten Jember. Berdasarkan fakta lapangan, pertanian di Kabupaten Jember paling susah bangkit pada masa pandemi. Jika PDRB sektor pertanian tidak bangkit maka potensi terjadinya urbanisasi akan semakin besar.

Penurunan PDRB sektor pertanian dalam buku LKPJ 2021 menyebutkan bahwa salah satunya disebabkan oleh urbanisasi yang sudah terjadi. Kelompok penduduk dengan jumlah populasi yang besar, seperti kelompok pelajar dari SMP hingga Doctor, yaitu usia 15-29 dengan jumlah 593.022 dari total penduduk 2.566.682 melakukan mobilisasi ke kota. Urbanisasi ini terjadi tentu karena adanya faktor pendorong, faktor utamanya  adalah lahan pertanian yang semakin menyempit dan lapangan pekerjaan yang kurang menjamin keberlangsungan hidup. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim kian mengatakan, “Menumbuh kembangkan cinta kepada petani dimulai dari muda. Jangan terbalik. Petani jadi politisi. Padahal saya petani. Bagaimana ini.” Dibalik itu semua, jika ingin menargetkan generasi penerus untuk mengembangkan pertanian, Pemerintah Jember harus ikut serta membantu dan menyejahterakan Sumber Daya Manusia (SDM). Contoh saja Negara Jepang, kota-kota pertanian di negara tersebut didukung penuh oleh pemerintah. Pemerintah Jepang menjamin kemakmuran petani, mereka tidak tanggung-tanggung akan memberikan reward lebih. Selain itu, adanya kebijakan yang mendukung, seperti regulasi harga, faktor produksi, penyediaan dan pembagian lahan, dan perlindungan atas produk lokal.

Penurunan PDRB sektor pertanian ini tentu harus disadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Penyebab sektor pertanian menurun di Kabupaten Jember antara lain kegiatan alih fungsi lahan pertanian, dinamika  sulitnya memperoleh pupuk, harga bervariasi, serta pengawasan distribusi yang masih lemah. Pokok atau inti dari permasalahan tersebut adalah kendala ekonomi terkait produksi dan distribusi. Maka disini perlu perhitungan ekonomi mengenai sirkulasi manusia, yaitu proses keluar masuk yang dibutuhkan, baik itu terkait arus modal dan pendapatan.

Solusi mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dapat ditinjau melalui bagaimana kondisi sektor pertanian Kabupaten Jember dan penyebab dari penurunan yang kian menyentuh minus. Salah satu penyebab permasalahan yang telah disebutkan  adalah urbanisasi yang berkaitan dengan sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut merupakan hal umum penyebab pertanian belum maju. Mengapa demikian dikarenakan setiap orang bertindak secara rasional untuk memenuhi kebutuhan dan pola pikir masyarakat terutama kaum terdidik menganggap miring mengenai pekerjaan tersebut, sehingga mereka memilih merantau pergi ke kota. Maka perlu perubahan pola pikir dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan budaya dan usaha di bidang pertanian. Hal ini didukung oleh pemerintah yang mampu menjamin kemakmuran Sumber Daya Manusia (SDM). Bagaimana pemerintah bisa menjamin, yaitu dengan disertai meningkatnya produksi dan ekspor.

Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam meningkatkan produksi, yaitu memperhatikan lokasi atau lahan pertanian. Hal tersebut dengan mencegah kegiatan alih fungsi lahan pertanian produktif, caranya dengan meninjau Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember dengan menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Perlu juga penetapan titik-titik lahan pertanian permanen dan moratorium alih fungsi lahan pertanian di kawasan tertentu. Selain itu pula, melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) perlu memperhatikan kondisi wilayah yang cocok untuk ditanam sesuai permintaan pasar nasional maupun internasional, sehingga ada keberagaman tanaman mencegah kerusakan ekosistem dan ledakan hama. Kondisi wilayah kering dan rawa perlu juga dimanfaatkan, melalui konservasi tanah dan air, pengelolaan kesuburan tanah, dan pemilihan jenis tanaman pangan yang berumur pendek. Tidak hanya itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyediaan atau pembagian lahan yang benar-benar dihitung minimal dan maksimal kepemilikan lahannya mengacu pada economic of scale. Upaya pemerintah lainnya dalam meningkatkan produksi adalah memberikan infrastruktur atau teknologi yang lebih canggih, sehingga dapat mengefisiensi waktu dan tenaga, sekarang sangat perlu dikembangkan pertanian modern. Pemerintah juga harus peduli dengan hal teknis, dari mulai solusi pupuk, irigasi, maupun bibit. Kapasitas produksi ini juga perlu didukung oleh pemberdayaan petani melalui revitalisasi peran penyuluhan pertanian lapangan. Selain pemberdayaan, pemerintah juga harus melindungi petani dengan menetapkan harga jual impor tidak boleh mahal daripada produk lokal. Kurangnya kebijakan harga ini pula menjadi penyebab umum pertanian belum maju.


Ada pula solusi peningkatan produksi yang sangat penting untuk diperhatikan adalah mengubah pola pikir politik anggaran ketergantungan konsumsi dengan perkembangan produksi inovasi pertanian. Pertanian tidak hanya menghasilkan bahan pangan akan tetapi dapat dikembangkan menjadi hasil lain, yaitu dengan mengembangkan produk turunannya seperti makanan ringan, tepung, dan olahan minuman. Inovasi lainnya bisa menjadikan pertanian tidak hanya sebagai penghasil suatu produk akan tetapi dapat dikembangkan sebagai agrowisata. Pertanian melalui agrowisata dapat dijadikan sebagai wisata pemandangan alam dengan memberikan kesempatan belajar seputar pertanian meliputi menanam hingga proses panen. Selain itu juga, dapat dikembangkan restoran bernuansa alam dan dapat ditambahkan spot permainan, seperti outbond, sepeda gantung, dan lain-lain.

Tentu dalam menyukseskan peningkatan produksi perlu diimbangi oleh distribusi yang baik dan lancar. Distribusi memiliki peranan untuk menghubungkan kegiatan produksi dengan kegiatan konsumsi. Tanpa distribusi yang baik dan lancar, kegiatan produksi tidak akan mendapatkan hasil yang dasarnya berasal dari kegiatan konsumsi. Hal yang menjadi tantangan dalam distribusi adalah jarak. Apalagi jarak antara desa dengan kota atau antar wilayah biasanya relatif jauh. Dalam ekonomi jarak atau perpindahan antar ruang membutuhkan biaya dan waktu, sehingga dalam teori ilmu ekonomi jarak diartikan sebagai biaya. Maka untuk mengurangi biaya dibutuhkan kemudahan pergerakan dari prasarana dan saranan antar wilayah, baik itu transportasi hingga akses jalan.

Pemasaran juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan produksi. Kendala yang sering ditemui dalam pemasaran adalah kurangnya pasar, kurang tersedianya informasi pasar, dan kualitas produk. Untuk mengatasi hal tersebut perlu peran pemerintah yang didukung oleh pemanfaat teknologi, seperti internet, sehingga target pasar tidak hanya nasional akan tetapi juga internasional. Pemerintah perlu mengambil peran untuk mengatur kerjasama dalam menemukan target pasar. Para petani juga perlu pemberdayaan dalam menjual produk melalui sistem online. Agar target pasar merasa puas, maka kualitas produk harus diperhatikan dan produk produksi juga perlu melihat kondisi permintaan pasar.

Dapat disadari bahwa penurunan sektor pertanian Kabupaten Jember masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Melalui semua elemen baik pemerintah sampai masyarakat harus saling berkoordinasi untuk meningkatkan sektor pertanian. Terutama lagi pemerintah yang memiliki peranan besar dalam memajukan sektor pertanian Kabupaten Jember. Mengapa sektor pertanian Kabupaten Jember sangat perlu diperhatikan? Dikarenakan Kabupaten Jember memiliki potensi untuk menjadikannya sebagai keunggulan. Jika suatu kota memiliki keunggulan, maka ekonomi kota tersebut akan stabil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun