Di tengah berbagai upaya reformasi pendidikan, seringkali kita lupa bahwa keberhasilan akademik siswa tidak hanya bergantung pada kualitas guru atau kurikulum semata. Dua faktor yang sangat fundamental namun sering terabaikan adalah perhatian orang tua dan lingkungan belajar siswa. Padahal, keduanya berperan penting dalam membentuk motivasi, kedisiplinan, dan semangat belajar siswa sejak dini.
Dalam bentuk perhatian orang tua tidak selalu berupa materi, melainkan bisa berupa dorongan moral, pengawasan belajar di rumah, hingga memberikan penghargaan atas usaha anak. Sayangnya, masih banyak orang tua yang hanya menyerahkan urusan pendidikan sepenuhnya pada sekolah, tanpa menyadari bahwa keberhasilan akademik anak dimulai dari rumah.
Selain itu, lingkungan belajar juga memainkan peran penting. Lingkungan yang tenang, nyaman, dan mendukung akan membantu siswa lebih fokus dan mudah menyerap pelajaran. Sebaliknya, lingkungan yang bising, penuh tekanan, atau minim fasilitas akan menghambat proses belajar. Ini menjadi alarm bagi sekolah dan rumah untuk menciptakan ruang belajar yang sehat dan produktif bagi siswa.
Sudah saatnya kita menyadari bahwa membangun prestasi akademik siswa bukan hanya tugas guru, tetapi kerja bersama antara sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar. Tanpa perhatian dan dukungan yang utuh, siswa hanya akan menjadi korban sistem yang berjalan sendiri-sendiri. Maka, mari kita mulai dari hal kecil: lebih hadir dalam proses belajar anak, dan menciptakan ruang belajar yang membuat mereka nyaman untuk tumbuh dan berkembang.
Prestasi akademik siswa bukanlah hasil dari usaha individu semata, melainkan buah dari interaksi kompleks antara faktor internal dan eksternal. Dalam konteks siswa sekolah menengah, dua faktor utama yang terbukti memengaruhi prestasi belajar secara signifikan adalah perhatian orang tua dan lingkungan belajar. Kedua elemen ini kerap dianggap sepele, padahal kenyataannya memiliki pengaruh yang langsung terhadap motivasi, konsentrasi, dan capaian akademik siswa.
Masih banyak orang tua yang menganggap bahwa tugas pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah. Padahal, dukungan emosional, bimbingan belajar, serta suasana rumah yang kondusif merupakan bagian penting dari sistem pendukung pendidikan. Tanpa keterlibatan orang tua, anak cenderung kehilangan arah, kurang termotivasi, dan mudah terpengaruh lingkungan negatif. Begitu pula dengan kondisi lingkungan belajar, baik di rumah maupun di sekolah, yang harus mampu menciptakan ruang aman dan nyaman untuk proses belajar mengajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI