Mohon tunggu...
DIANA KUSUMA
DIANA KUSUMA Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Belajar dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikhlas yang Melangit, Menjadikan Hati Tenang

18 Mei 2021   11:54 Diperbarui: 18 Mei 2021   14:57 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita perlu tahu, tidak ada yang lebih indah dibandingkan dengan hati yang ikhlas. Tapi, akankan menerima segala sesuatu dengan hati yang sangat ikhlas itu adalah perkara yang mudah? Pasti jawabannya " Tentu saja tidak ". Menjadi pribadi yang sentantiasa ikhlas adalah suatu yang sangat sulit. Walau sangat sulit, bukan berarti menerima segala sesuatu dengan ikhlas itu perkara yang sulit.

Perlahan dengan adanya perasaan sabar yang sangat tulus, dipastikan bahwa kita akan memiliki hati yang ikhlas. Meskipun ada rasa tak seratus persen kita benar-benar ikhlas. Menerima rasa yang sangat ikhlas kita harus senantiasa berperasaan tenang. Contohnya dengan mengatur nafas atau juga berdiri di bawah pohon yang rindang, karena pohon rindang pada saat siang hari mengeluarkan O2 yang sangat baik untuk tubuh. Dan juga dibarengi dengan senantiasa berfikir positif. Untuk menerima hati yang ikhlas, kita harus memiliki hati yang penuh menerima dan memasrahkan kepada Allah swt.

Memasrahkan semua kepada Allah swt, segala kepasrahan yang kita lakukan sangat di sarankan kita berdoa yang terbaik dariNya. Jika ikhtiar dunia segalanya sudah kita lakukan, namun belum berhasil jangan lupakan ikhtiar langit. Buka diri, buka hati izinkan energi positif masuk kedalam diri kita. Dan satu hal rumus ikhlas : jangan ingin dilihat orang, jangan ingin diketahui, jangan ingin dipuji, jangan ingin dihargai dan jangan ingin dibalas budi. Jika kamu sudah menemukan ilmu ikhlas di dalam hati, suatu hari kamu akan mengatakan "Ya Allah, inilah yang saya doakan selama ini... Alhamdulillah"  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun