Mohon tunggu...
diana ekawati
diana ekawati Mohon Tunggu... Karyawan

Mencoba mengungkapkan segala rasa lewat kata-kata yang indah namun bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Love

Ketika Perjalanan Cinta Tak Seindah Impian

16 Oktober 2025   11:42 Diperbarui: 16 Oktober 2025   11:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Perjalanan Cinta Tak Seindah Impian (Sumber: Foto Pribadi)

Perjalanan cintaku tidaklah mudah.

Penuh onak, duri, dan kerikil tajam. Rasanya sangat menyakitkan.

Kegagalan dalam percintaan seakan menjadi hal yang biasa di hidupku. Air mata menjadi teman setia kala duka menyapa. Perihnya perasaan terus mendampingi rutinitas hariku ketika luka mengoyak hati.

Namun berlarut dalam kesedihan, bukanlah hal yang menyenangkan.

Seiring waktu, seiring proses dalam menapaki kehidupan ini-pada suatu momen tertentu- semua pedih, kecewa, dan air mata itu tak berarti apa-apa. Semua akan menjadi baik-baik saja.

Tidak lebih penting, apakah luka itu sembuh atau tidak.

Bukan berarti aku tak pernah menyerah.

Trauma percintaan membuatku tak mampu membuka diri. Hari-hariku hanya ruang sunyi tanpa kidung rindu. Hatiku bagaikan taman tanpa bunga. Jiwaku gersang bagai kemarau tanpa hujan bertahun-tahun.

Hingga suatu hari, kala duduk di taman penuh bunga, aku memandang kupu-kupu yang terbang mengitari bunga untuk mencari nectar sebagai makanannya. Ia terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Tanpa lelah. Hingga tiba-tiba hujan turun.

Aku berlari mencari tempat berteduh. Sambil menunggu hujan reda, mataku terus menatap sekelilingku yang penuh bunga. Tapi tak kutemukan kupu-kupu. Dimanakah ia?

Aku sadar bahwa kupu-kupu berhenti terbang saat hujan, bukan karena ia menyerah, tapi karena ia tahu sayapnya bisa rusak jika memaksa. Aku terpaku. Tatapanku nanar, jantungku seakan berhenti berdetak. 

Dari kupu-kupu itu aku menyadari bahwa terkadang kita harus belajar hal yang sama. Berhenti bukan selalu berarti kalah. Ada waktu dimana kita tidak perlu kuat setiap saat.

Saat perihnya luka mengoyak hati, ketika hubungan percintaan tak pernah berakhir manis, tak kala kesetiaan yang tulus dikhianati pasangan, tak mengapa berhenti dulu. Merenungi garis takdir yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa. 

Terima dan akui kegagalan ini. Menolak rasa sakit hanya akan memperburuk keadaan. Menangis, cerita kepada teman terpercaya, atau menulis jurnal, biasa aku lakukan untuk membantu memproses perasaan tersebut.

Introspeksi diri dan mengevaluasi akar masalah bisa juga kita lakukan selanjutnya. Cobalah untuk melihat situasi ini dengan perasaan jujur dan pikiran yang jernih. Apakah ada komunikasi yang tidak sehat, seringkah dia mengabaikan perasaan kita, terlalu mengontrolkah pasangan kita ini?

Hanya kita sendiri yang tahu jawabannya.

Pada akhirnya, kegagalan dalam percintaan bukanlah akhir dari kehidupan. Terus fokus pada pemulihan diri. Tingkatkan nilai diri adalah hal yang utama. Alihkan perhatian pada hobi baru atau hal-hal yang membuat bersemangat.

Masih ada banyak hal indah yang bisa kita temukan dalam hidup. 

Jika suatu hari kita bertemu pasangan yang baru, jadilah diri sendiri yang pandai membawa diri. Wanita yang tidak bisa dilupakan itu tidak lahir dari kebetulan. 

Yakinlah, begitu kamu tahu rahasianya, kamu tidak akan takut ditinggal karena jejakmu terlalu kuat untuk dihapus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun