Kearifan Lokal Padasan sebagai Upaya Mitigasi Bencana Pandemi Covid-19

KEARIFAN LOKAL PADASAN SEBAGAI UPAYA  MITIGASI BENCANA  NON ALAM PANDEMI COVID-19 ( 1 RUMAH 1 PADASAN )

Covid-19 menjadi momok menakutkan bagi seluruh masyarakat di dunia, tidak terlihat namun mampu membunuh, kecil namun mampu mengalahkan yang besar. Virus yang di sebut pandemi sejak kemunculannya pada desember tahun 2019 hampir telah 1 tahun merubah keadaan dunia dari bingar-bingar kehidupan sebelumnya. 

Perubahan-perubahan kehidupan baik di kota maupun di desa telah mengalami banyak penyesuaian, perubahan komunikasi dalam masyarakat yang biasanya berkumpul, gotong royong, berkerumun dengan sanak-saudara sekarang harus selalu membatasi setiap interaksi dengan yang lainnya. 

Dampak lainnya di rasakan oleh para pekerja yang harus bekerja dari luar rumah yang terpaksa melanggar aturan dari pemerintah yang mengharuskan berada pada lingkungan rumah saja, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus yang terus meningkat sampai saat ini. Baik di desa maupun kota yang sebagai tempat awal penyebaran virus sudah semakin ketat akan peraturan-peraturan pemerintah dalam penanganan kasus virus ini, yang telah memakan banyak korban dengan kondisi meninggal atau dapat di sembuhkan.

Penegakan peraturan dengan tegas seperti mengenakan masker setiap keluar rumah, tidak berkerumun, dan menjaga jarak sebagai salah satu langkah sederhana menghindari virus yang mematikan tersebut. 

Selain itu menjaga kebersihan merupakan anjuran dari WHO (World Health Organization) dengan rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri kita akan terhindari dari virus atau bakteri yang mungkin menempel pada tubuh setelah beraktifitas. Menjaga kebersihan dengan menyediakan berbagai tempat cuci tangan lengkap dengan sabun, di depan dan lingkungan rumah merupakan suatu kewajiban masyarakat sebagai pola kebiasaan baru yang di anjurkan.

Sebenarnya Indonesia punya kearifan lokal tempat cuci tangan yang berasal dari jawa bernama Padasan.  Padasan merupakan alat tempat menyimpan air berbentuk seperti kendi yang terbuat dari tanah liat, pada zaman dahulu setiap rumah memiliki padasan yang terletak di luar rumah dimana fungsinya yaitu sebagai penampung air untuk cuci tangan setelah beraktifitas dari luar rumah sebelum hendak masuk ke rumah, ataupun fungsi lain yaitu memberikan fasilitas kebutuhan air untuk orang lain karena zaman dahulu perjalanan menggunakan jalan kaki, adanya padasan di depan rumah sebagai fasilitas yang dapat membantu keperluan orang banyak yang mungkin lewat dan membutuhkan ataupun tempat penampungan air wudhu. 

Tetapi lama kelamaan hal itu hilang setiap rumah tidak ada lagi padasan, telah tergantikan oleh kran-kran air yang lebih modern. Di tengah merebaknya covid-19 yang sampai saat ini keberadaan padasan menjadi hal penting yang harus di sediakan di setiap rumah dengan menambahkan sabun cuci tangan juga di dekatnya, 

karena apabila harus hanya menyediakan handsanitizer yang harganya mahal dan mulai langka saat ini. Mitigasi covid-19 ini sebenarnya budaya lama kita yang mencintai kebersihan para leluhur terdahulu yang sekarang kita butuhkan kembali, tetapi karena mencari padasan tanah liat seperti jaman dulu cukup sulit maka dapat di ganti dengan memanfaatkan kran yang lebih modern atau penguunaan gallon bekas, gentong dll yang berfungsi sama seperti padasan.

Dengan kearifan lokal masyarakat Indonesia ini dapat mencegah adanya penularan yang mungkin dapat terjadi oleh siapa saja karena covid-19 ini tidak memandang siapa saja yang akan ia kenai atau tertular. Oleh sebab itu senantiasa melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan dan menjauhi kerumunan seta menjaga jarak dengan orang lain, mengnakan masker jika beraktifitas di luar rumah dan memakai handsanitizer jika tidak menemukan tempat cuci tangan.