Mohon tunggu...
Diana Izzati
Diana Izzati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasila

Talk less, do more.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan bersama Keluarga Besar di Jawa Timur

18 September 2022   18:21 Diperbarui: 18 September 2022   18:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Liburan merupakan moment yang ditunggu oleh banyak orang. Banyak yang merencanakan perjalanan wisata dari beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelumnya. 

Meskipun saat peak season harga baik dari akomodasi, transportasi, tiket, dan sebagainya meningkat secara drastis, hal ini tidak menurunkan minat mereka untuk berwisata terutama bersama keluarga. 

Karena jika bepergian di hari Sabtu atau Minggu tidak banyak waktu dan kegiatan yang dapat dilakukan mengingat hari Senin sudah kembali beraktivitas. Tidak semua kantor juga dengan mudah memberikan cuti bagi pegawai.

Pada artikel ini penulis akan menceritakan mengenai pengalaman liburan yang mengesankan bersama keluarga besar di Jatim Park 2, Museum Angkut, dan Selecta.

 Keluarga besar saya memilih ketiga destinasi tersebut karena lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah keluarga besar yang mayoritas berada di Surabaya, keterbatasan waktu liburan, dan beberapa masalah kesehatan orang tua yang menjadi pertimbangan untuk pergi lebih jauh. 

Keluarga saya berangkat ke Surabaya pada tanggal 24 Desember 2014. Kami berencana berangkat bersama keluarga besar dengan mobil. 5 mobil berangkat berturut-turut. 

Saya dan keluarga saya berada di mobil yang sama dengan Pakde yang berarti hanya ada 1 orang yang kemungkinan mengetahui rute perjalanan dikarenakan tidak mengerti arahan dari gps dan merupakan satu-satunya orang yang tinggal lama di daerah Jawa Timur.

Sedangkan di mobil lain ada Bude yang hafal dengan jalanan. Mobil Bude melaju dengan cepat yang membuat kami mulai kehilangan jejak sehingga perlu putar balik ke tempat sebelumnya. 

Akhirnya kami menemukan arah jalanan yang benar setelah bertanya dengan warga sekitar. Setelah sampai di Jatim Park 2, ternyata tidak hanya mobil kami yang tersasar. Namun mobil lain juga. Setelah menunggu mereka selama kurang lebih 10 menit kami semua bertemu di pintu masuk Jatim Park 2.

Saat masuk Jatim Park 2 kami melihat berbagai spesies fauna. Mungkin bagi sebagian orang kebun binatang dapat dilihat dimana saja terutama di domisili mereka yang tidak terlalu jauh dari rumah. Tapi kondisi dan situasi yang berbeda dari tempat yang tidak pernah dikunjungi menghasilkan pengalaman yang mungkin tidak dapat diulang kembali. 

Kami juga tidak berkeliling ke seluruh tempat karena Jatim Park 2 sangat luas dan kebanyakan dari kami sudah lelah berkeliling sembari berbicara dengan satwa disana. Semua terpesona dengan berbagai satwa yang tidak pernah atau jarang dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

Yang paling menarik perhatian keluarga saya adalah burung merak. Kami menunggu lama untuk melihat corak sayapnya yang indah untuk mengabadikannya dalam sebuah potret namun burung ini tidak juga menampilkan coraknya yang membuat kami berpindah ke satwa lain.

 Keluarga saya pernah memelihara monyet saat tinggal di Pontianak. Kami melihat bekantan yang memiliki wajah lucu dan berbeda dengan monyet lainnya. Hidungnya besar. Ibu saya memperingati saya untuk tidak berdiri terlalu dekat dengan bekantan dan jenis monyet lainnya karena dulu Bapak saya sempat mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan dengan monyet peliharaannya sendiri. 

Monyet peliharaan Bapak saya sempat buang air di wajah Bapak saya. Sehingga Ketika melihat pergerakan monyet yang sedikit mencurigakan Ibu langsung menarik saya untuk mundur. Kami juga melihat monyet terkecil di dunia yang sangat menggemaskan. Sayangnya saya tidak mengabadikan berbagai satwa tersebut karena belum memiliki ponsel pribadi.

 Setelah cukup lelah berkeliling di Jatim Park 2, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati perbekalan yang telah disiapkan. Keluarga besar saya tidak beristirahat terlalu lama karena ingin melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua yaitu Museum Angkut. 

Lokasinya tidak terlalu jauh dari Jatim Park 2. Hanya berjarak 2.3 km tetapi karena suasana liburan yang ramai jalanan menjadi macet sehingga perjalanan yang dekat terasa seperti jauh.

Di Museum Angkut terdapat banyak sekali transportasi mulai dari tradisional hingga modern. Termasuk mobil mewah yang langka. Keluarga saya mengambil banyak foto di kamera. Museum Angkut memberikan vibes aesthetic dan saat pertama saya melihat jalanan di Museum Angkut saya sempat beranggapan seperti tidak berada di Indonesia. 

Toilet juga bersih walaupun saya juga sempat mengalami pengalaman kurang menyenangkan di toilet Museum Angkut. Bukan karena toilet tersebut kurang bersih atau ada yang mengalami kerusakan, Tetapi saya diserobot oleh anak kecil tanpa permisi padahal di belakang saya juga banyak yang mengomel karena terlalu lama menunggu.

Setelah itu saya dan keluarga lanjut berkeliling melihat transportasi lain. Kami juga membeli souvenir sebagai kenang-kenangan dan oleh-oleh.

Awalnya kami berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Selecta, namun karena sudah terlalu lelah kami mencari penginapan dan melanjutkan perjalanan di hari esok. Saya tidak terlalu ingat dengan nama penginapannya. Kami menyewa 2 villa. 1 untuk keluarga perempuan, dan satu untuk keluarga laki-laki. 

Tepat di depan kamar keluarga wanita ada kolam renang yang tidak terlalu besar. Ada cerita sedikit horror di villa ini. Tapi saya tidak mengetahui kejadian asli karena kondisi tubuh saya sedang tidak terlalu baik yang membuat saya harus tidur lebih cepat setelah minum obat demam. 

Saya diceritakan oleh Ibu saya bahwa anak dari sepupu saya awalnya diajak untuk duduk di luar. Tapi anak itu menolak karena melihat ada pocong. Semua yang ada di situ sontak bertatapan satu sama lain dan bergegas menutup pintu. Memang villa tersebut dekat dengan perkebunan seperti hutan. 

Kamar mandinya memiliki ventilasi yang menghadap langsung ke arah perkebunan sehingga memberikan efek sedikit seram. Saya terbangun pukul 2 pagi karena ingin ke kamar mandi. 

Saya menahannya karena ketakutan melihat seluruh anggota keluarga saya tertidur. Namun saya tidak tahan lagi sehingga terpaksa menuju kamar mandi sendirian. Selama di kamar mandi saya tidak berani melihat ke arah depan. 

Hanya menunduk dan kembali berlari ke tempat tidur setelah selesai. Tidak hanya itu, sepupu saya yang merokok di depan kolam renang jam 1 pagi melihat penampakan lelaki tinggi besar berwarna hitam. Mengingatnya lagi membuat saya ngeri sekaligus merinding. Saya berharap tidak lagi mengalami kejadian seperti itu di tempat yang saya kunjungi. Di samping beberapa kejadian tersebut, villa ini memiliki pemandangan yang indah.

Sekitar pukul 7 pagi keluarga saya mengunjungi alun-alun kota Batu. Kami jalan kaki dari villa karena tidak terlalu jauh. Kondisi cuaca yang dingin membuat perjalanan tidak terasa melelahkan walaupun jalanannya naik turun. Kami menikmati berbagai makanan dan membeli sarapan di alun-alun kota Batu. 

Tapi sebagian keluarga tetap di villa menikmati sarapan yang sudah disediakan. Pukul 10 pagi kami melanjutkan perjalanan ke Selecta. Tidak banyak yang keluarga saya lakukan di Selecta. Kami hanya mengambil beberapa foto karena tidak nyaman dengan suasana yang terlalu ramai.

Di hari-hari berikutnya saya mengunjungi keluarga lain di Jombang, Kediri, dan Blitar karena keluarga saya merupakan satu-satunya yang merantau ke Bekasi sehingga kami jarang bertemu dengan keluarga besar di Jawa Timur. Keluarga saya kembali ke Jakarta pada 28 Desember 2014. 

Walaupun melelahkan terus-terusan berada di mobil dengan kondisi jalanan yang macet, saya merasa bahwa pengalaman liburan kali ini merupakan yang paling mengesankan karena bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun