Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Satu Pelukan untuk Anak: Memahami Pelukan Dalam Tumbuh Kembang Anak

24 Januari 2022   14:36 Diperbarui: 10 Mei 2022   17:28 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelukan orangtua pada anak sebagai bagian dari proses healing.| Sumber: Shutterstock/Fizkes via Kompas.com

Hal yang sama terjadi pada anak-anak. Suatu ketika ada seorang anak yang kesulitan mengerjakan tugas matematikanya, lalu tetiba ia menangis. 

Saya terkejut, karena ia anak yang tersohor begitu bandel. Biasanya ia sangat antusias setiap kali mengerjakan tugas matematikanya. 

Setelah saya biarkan sejenak ia menangis, lalu saya beri sedikit tepukan pelan di punggungnya. Sebentar kemudian, anak ini perlahan menyudahi isak tangisnya. 

Sebagian dari kita mungkin tidak menyadari, bahwa pelukan yang kita berikan kepada anak sangat bermakna. 

Meskipun saya harus mengakui, dalam budaya Asia kita masih jarang orangtua yang mau memberikan pelukan tulus pada anak-anaknya secara rutin. 

Alih-alih memberi peluk tulus. Yang seringkali terjadi adalah maraknya kasus-kasus kekerasan terhadap anak saat proses pengasuhan. 

Bagi anak-anak, pelukan orangtua adalah sarana komunikasi dan proses healing yang sangat efektif. 

via nbcnews.com
via nbcnews.com

Komunikasi? Proses healing? Ya, bener banget. 

Sebenarnya, sebagai bangsa berbudaya, kita sudah sepatutnya bangga pada tradisi warisan leluhur. 

Pada budaya Jawa misalnya, saya menjumpai satu adab yang sangat saya kagumi. Setiap petang, seorang bayi yang baru lahir, harus berada dekat dengan pelukan ibu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun