Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulang Tahun Kompasiana: Mendulang Mimpi Berbalutkan Persahabatan

24 Oktober 2021   20:01 Diperbarui: 24 Oktober 2021   21:58 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: persahabatan | dokumentasi pribadi

Persahabatan. Satu kata yang selalu membuat saya terkagum. Satu varian relasi yang sangat saya kagumi kekuatannya. 

Melintasi jenis kelamin, usia, dinding-dinding ruang penyekat, melenyapkan hierarki profesi maupun gelar keilmuan formal, melewati pagar adat dan budaya, bahkan mungkin mendobrak norma. 

Untuk batasan terakhir... sila nilai sendiri. 

Perkenankan saya membuat ilustrasi sebuah rumah untuk menjelaskan makna relasi. Ya, membangun relasi laksana mengelola rumah jiwa kita sendiri. 

Persahabatan ibarat kita membawa orang lain masuk ke dalam ruang makan. Bukankah sebelum ruang makan ada gerbang, serambi depan, dan ruang tamu? Masakan kita akan  membawa sembarang orang untuk memasuki rumah kita? Tentu saja kita akan membuat filter dengan standar kita masing-masing, bukan? 

Apa yang pada umumnya terjadi di ruang makan? Ruang makan, tempat kita berbagi rasa. Perbincangan yang terjadi di sana mengutamakan rasa. Aroma kekeluargaan terjalin kuat di ruang tersebut. Lebih dari sekadar formalitas. 

Saya belajar arti komitmen dalam persahabatan. 

Bukan hanya dalam tataran pernikahan saja dibutuhkan rasa saling percaya. Ternyata, dalam segala ragam relasi yang dalam, dibutuhkan rasa saling percaya. 

Sebuah santun malam, saya menyambangi akun Instagram milik kawan lama. Sahabat saya dari semenjak kami berkuliah dahulu. 

Een, begitulah nama unik yang saya berikan bagi pribadi hebat yang kini bertempat tinggal di bagian barat pulau dewata. Malam itu di tengah chit chat kami berdua, ada yang ia bagikan. 

"Tetapkan sebuah komitmen dalam berelasi," begitu ujarnya tatkala saya bertanya bagaimana menjaga rasa saling percaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun