Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan atau sebentuk apa saja tindakan yang dapat kita lakukan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab terhadap tumbuh kembang mentalitas anak-anak kita.
Nah, di sini akan saya coba berikan beberapa "jangan" dan "hendaklah" yang mungkin dapat menjadi gambaran bagi kita yang sedang berjuang memenuhi kebutuhan kesehatan mental anak-anak (didik) kita, khususnya dalam rentang usia remaja.Â
1. Jangan memborbardir mereka dengan berjuta pertanyaan sekaligus dalam sekali waktu
Menjalin komunikasi dua arah memang penting, namun mencoba menyapa mereka dengan beribu pertanyaan monoton akan membuat komunikasi yang kita harapkan menjadi gagal.
Hindari bertanya, "Gimana sekolahmu hari ini?" Pertanyaan klise tersebut biasanya akan dijawab dengan, "Baik," atau "Yha, gitu deh,". Kemudian, habislah ruang percakapan kita.
Cobalah untuk melemparkan pertanyaan yang lebih spesifik seperti,"Gimana tadi test math-nya, bisa ga?" atau "Puisi kerenmu kemarin disukai bu guru atau tidak?"Â
2. Jangan abaikan perasaan mereka
Nah, untuk yang ini pun tak kalah penting. Mendengarkan cerita ananda adalah sebuah pencapaian tersendiri bagi kita orang dewasa. Mengapa? Karena sering kali kita beranggapan bahwa cerita mereka hanya perkara sepele.Â
Terkadang, anak-anak pun butuh untuk didengarkan. Hanya didengarkan. Bila diperlukan beri mereka tanggapan.Â
Tidak usah terburu-buru memberi jawaban. Itulah yang sering kali saya perbuat atas siswa-siswa atau anak-anak saya bila mereka bercerita. Bila mereka meminta pendapat, barulah saya sampaikan pendapat saya.
3. Jangan anggap mereka sebagai anak kecil
Anak-anak remaja ini dalam masa bertumbuh. Begitu pula dengan mindset dan jiwa mereka pun sedang mengalami pertumbuhan.Â
Memberi tanggung jawab dan kepercayaan pada anak akan memupuk self esteem mereka. Memang acapkali mereka bersikap manja, well..they do need a room to grow, don't they?
4. Hendaklah tegas dalam keputusan "tidak" atau menjawab "tunggu dulu"
Orang dewasa masa kini tidak ingin terlalu direpotkan oleh rengekkan anak-anak. Beberapa orang tua yang saya jumpai, sering kali hanya memberikan apa yang diminta anak hanya agar kesibukan mereka segera teratasi.Â