"Tau gak sih, Harsa itu terkenal karena buka aib suami dan keluarga suaminya."
"Hah?... Harsa mantunya Pak Yoppi?... Emang jadi terkenal gimana?... Tau dari siapa?"
"Dari Ratri! Harsa kan sekarang jadi pengarang" Â Â Â Â
"Gak ngerti!"
"Kata Ratri, Harsa sekarang jadi pengarang. Punya buku nopel yang ceritanya tentang keluarganya Ratri!"
"Oooh... Masa sih?"
Percakapan seru beberapa orang teman Ratri yang sedang menggunjingkan Harsa, saudara ipar Ratri.
Harsa sudah menduga akan ada kemungkinan ini.
"Niat saya bukan untuk mengabarkan pada dunia tentang itu. Saya cuma ingin agar perempuan lain bisa menempatkan diri, baik dia sebagai istri, sebagai anak, sebagai saudara, juga sebagai ibu. Ini tentang perempuan. Apa  yang terjadi dengan diri saya, bisa saja terjadi pada mereka, dan mereka tahu di mana letak salahnya, mereka harus bisa mengambil langkah awal setelah merenungi cerita saya. Apa yang seharusnya mereka lakukan agar psikis mereka tetap sehat", begitu kata Harsa pada Erni, teman yang sering dia curhati.
"Ya gak 'pa-'pa, 'Sa! Elo kan pernah bilang kalau nulis jadi pelarian buat kesehatan mental elo?! Writing is healing ya, kan? Elo punya hak buat berkarya untuk menafkahi diri sendiri dan anak-anak elo".
"Kalau begitu, orang kan bisa aja bilang, gak harus menjual cerita yang jadi aib kan?"