Mohon tunggu...
Diah Lestari
Diah Lestari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lantunan Sayang PPNA

4 April 2017   17:29 Diperbarui: 5 April 2017   01:00 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ajaran-ajaran Islam banyak perbedaan diseluruh dunia ini, namun kali ini tidak akan membahas dari dunia dulu, karena jika membahasnya tentang seluruh dunia  terlalu banyak yang akan ditulis nantinya. Bisa di contohkan Nusantara saja dulu.Nusantara begitu luas kan?, apalagi  Islam di Nusantara banyak yang menganut ajaran agama Islam. Namun , begitu banyak juga  aliran-aliran lain, ajaran lain, apalagi perbedaan dalam segala hal yang sudah berantakan terjadi di luasnya Nusantara ini. Namun cukup satu yang saya contohkan disini yaitu budaya torekoh. Yaitu torekoh bait 12 disekitar Pondok Pesantren Nahdlatul Arifin Kemuningsari lor dan Kedungkaji kidul kabupaten jember tempatnya.  Mungkin banyak yang bertanya tanya apa sih torekoh itu?. Torekoh adalah metode pengajaran dalam islam atau bisa juga sebagai salah satu jalan menuju tingkat keimanan rasa cinta kepada Allah swt.

                Mari budayakan membaca jika anda penasaran tentang apa sih bait 12 itu? Torekoh yang seperti apakah itu? Atau siapa sajakah yang terlibat? Apa manfaatnya? Dan siapa yang pencetus pertama  torekoh ini? Ayo membaca agar pengetahuannya semakin bertambah.!!

            Torekoh bait 12 adalah nadhoman yang berbunyi bahasa Jawa, Arab, dan Indonesia. Bait 12 merupakan wahyu dari Allah atau orang jawa menyebutnya adalah karomah yang diturunkan kepada  Syekh H. Mohammad Noer atau yang biasa di panggil Mbah Yai Noer setelah melakukan suluk mujahadah selama 9 tahun . Mbah Yai Noer adalah seorang wali yang terlahir dari desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember yang lahir pada awal abad ke-20. Torekoh bait 12 ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam, karena ilmunya juga berasal dari Allah. Torekoh bait 12 ini biasa dilantunkan oleh para santri Pondok Pesantren Nahdlatul Arifin Panti dan Ambulu Jember setiap selesai sholat lima waktu dan juga oleh masyarakat sekitarnya dan juga selalu dikumandangkan di setiap memperingati nemlikuran (26 Rabiul Awal) atau disebut haul.

            Bait 12 sama seperti mengaji pada umumnya, seperti al-qur’an dan kitab-kitab lainnya, sedangkan isi atau kandungan dalam bait 12 itu sendiri menerangkan ilmu tauhid, seperti sifat-sifat wajib Allah, sifat mustahilnya Allah, fi’ilnya Allah, dan juga mengajarkan tentang kehidupan manusia, bahkan asal diciptakannya manusia juga tercakup didalamnya.

            Bait 12 mempunyai arti yang baik, angka 12 menunjukkan 1=satu awal gusti Allah, 7= sifatnya qodrat irodat ilmu hayat sama’ basar kalam, 4= empat macam ciptaan  jisim jirim jauhar. Bait 12 sifatnya tidak terikat atau tertutup pada 1 golongan saja. Akan tetapi terbuka untuk siapa saja boleh mempelajarinya (kaum muslim), karena bait 12 mengajarkan pentingnya kita mengetahui akan sifat-sifat Allah swt.

            Manfaat mempelajari bait 12 banyak sekali jika kita bisa menelah isi kandungannya, yang pasti dari manfaat-manfaat itu salah satunya adalah dapat meningkatkan rasa keimanan kita kepada Allah, malaikat, dan Rasulnya. Hubungan bait 12 dengan Islam Nusantara, pasti ada hubungannya bagaimana tidak, Islam Nusantara adalah golongan Islam yang berada di Indonesia yang menyeluruh, Islam yang berdialog dengan budaya lokal, budaya yang menggunakan prinsip syariah. Sama dengan bait 12 hubungan sangat erat sekali, bagaimana tidak, bait 12 mengajarkan kita tentang ilmu ketuhanan (keesaan Allah swt) dan meningkatkan rasa iman kita kepada Allah, Malaikat, dan Rasulnya. Bait 12 berada dalam lingkup Nusantara, sedangkan semua itu adalah syarat menjadi Islam atau umat muslim yang sejati.

            Bait 12 terdengar sangat aneh dan menimbulkan tanda tanya besar, bait 12 adalah sebuah torekoh jika orang islam yang mengatakan. Pasti pada penasaran kn, seperti apa sih bait 12 itu? Jika banyak yang kurang jelas dari pemberitahuan di atas, jika ada waktu datanglah ke tempat Pondok Pesantren Nahdlatul Arifin. Alamat= Kedungkaji, Sumberjo, Ambulu, Jember.

Terimakasih.......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun