KKN Pulang Kampung, Mahasiswa UNDIP Lakukan Sosialisasi Penggunaan Hand Sanitazer Secara Benar

Sudah setahun lebih pendidikan di negeri ini dilakukan dengan cara daring atau yang biasa kita sebut sebagai proses pembelajaran jarak jauh. 

Pembelajaran daring dipilih oleh pemerintah karena adanya kekhawatiran terhadap penyebaran virus Covid-19 melalui proses pembelajaran tatap muka. Oleh sebab itu, mau tidak mau kebijakan ini harus diambil meski dirasa cukup berat.

Pendidikan tatap muka sebenarnya sangat perlu dilakukan, apalagi untuk siswa siswi yang masih berada dijenjang Sekolah Dasar. 

Karena siswa siswi di jenjang ini membutuhkan penjelasan yang lebih dalam secara langsung oleh para guru, mereka baru ditahap pertama dalam proses pembelajaran. Jadi sangat penting untuk menyampaikan pembelajarannya secara langsung. 

Anak anak akan lebih mudah menangkap materi yang disampaikan guru daripada melalui proses daring. Apalagi tak jarang dari mereka yang belum mempunyai ponsel pintar ataupun masih belum bisa mengoperasikan ponsel pintar tersebut.

Untuk mengatasi masalah pendidikan yang dialami oleh anak anak jenjang sekolah dasar yang juga ikut dikeluhkan oleh para orang tua anak anak tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP menciptakan sebuah solusi dengan mengadakan proses pembelajaran secara tatap muka melalui program "Ruang Belajar" sebagai upaya meminimalisir ketidakmaksimalan dalam proses belajar secara daring. 

Ruang Belajar ini dilakukan di rumah salah satu mahasiswa yang berada di RT 05 RW 03 Desa Bulakelor. Respon orang tua yang sempat mengeluhkan pembelajaran daring sangat antusias, anak anak juga terlihat sangat bersemangat dengan adanya Ruang Belajar tersebut. 

Ruang Belajar ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Anak anak akan diberi hand sanitizer untuk mencuci tangan dan diberikan masker sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. Sehingga Ruang Belajar bisa dilaksanakan dengan baik. 

Program Ruang Belajar ini sendiri terdiri dari tiga kelompok belajar yang dibagi berdasarkan tingkatan kelas dan kemampuan anak anak tersebut. 

Kelompok pertama, ada anak anak dari kelas 1 sampai 3 yang belum bisa membaca, sehingga nantinya fokus pada pembelajaran membaca. 

Kelompok kedua ada anak anak kelas 1 sampai 3 namun sudah mempunyai kemampuan membaca, jadi mereka mendapat pembelajaran tentang berhitung.