Mohon tunggu...
Diah AyuPraharani
Diah AyuPraharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasulullah

9 Januari 2023   07:46 Diperbarui: 9 Januari 2023   07:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mencintai adalah fitrah dari setiap manusia, rasa cinta yang tiba-tiba muncul dan terus berkembang didalam diri setiap insan menandakan kita adalah mahluk yang normal. Rasa cinta ini pastinya ada dalam diri setiap manusia. 

Dan selayaknya seorang muslim rasa cinta itu tidak hanya untuk orang tua, pasangan, keluarga dan saudaranya sesama muslim saja, namun rasa cinta juga bisa kepada salah satu hamba Allah yang paling sepesial dan memang berhak dijadikan teladan dan dicintai oleh sesama mahluk yaitu Nabi Muhammad Saw. 

Hal ini sudah berlaku sejak zaman para sahabat Rasulullah Saw, yang mana mereka telah mencontohkan rasa cinta kepada beliau melalui pembuktian yang nyata. Seperti turut mengikuti dan mendukung pengorbanan Rasulullah, ikut serta membelanya, bahkan tak sedikit yang rela menjadikan diri mereka sebagai tameng hingga harus bertukar nyawa, hal itu mereka lakukan karena sangking besar rasa cinta mereka kepada Rasulullah Saw. 

Bahkan yang lebih mengharukan lagi tak sedikit di antara mereka yang rela kehilangan harta kekayaan, jiwa, anak, orang tua, dan kenikmatan lainnya daripada harus kehilangan sosok Rasulullah Saw. 

Hal ini bisa dilihat melalui pengorbanan mereka dalam melindungi Rosullulah dalam perang Tabuk dan Hunain. Tak hanya itu, bahkan para sahabat pun rela melindungi keselamatan Rasulullah demi membela agama islam.Tidak hanya para sahabat, seluruh umat islam sudah selayaknya untuk turut serta memberikan pembuktian cinta kepada Baginda Rasulullah Saw.

Karena atas jasa beliaulah, pada akhirnya ajaran agama islam sampai kepada kita umatnya. Bahkan Rasulullah tetap gigih berjuang untuk menyampaikan agama islam di tengah kerikil, ancaman dan ujian yang seringkali menerjang. 

Rasa cinta kita kepada Rasulullah, tentu harus segenap jiwa raga dan tentunya dilengkapi dengan pembuktian yang nyata. Dengan jiwa, rasa cinta kepada Rasulullah harus melebihi diri kita sendiri dan lainnya. 

Sedangkan raga, pembuktian rasa cinta ditunjukkan dengan mengikuti sunnah-sunnahnya, mempelajari sejarahnya, mengamalkan ajarannya, serta banyak bershalawat kepadanya.

Sebenarnya, Rasulullah tidak butuh pada kecintaan kita padanya. Dengan adanya kecintaan ini, tidak akan menambah kedudukannya yang mulia dan tidak adanya kecintaan ini pula, tidak akan mengurangi kemuliaan beliau. Karena beliau adalah orang yang paling dicintai di sisi Allah Taala. Namun kitalah yang membutuhkan cinta beliau, beliau salah satu-satunya Nabi yang akan memberikan syafaatnya kepada kita di akhirat kelak. 

Barang siapa yang mengikuti beliau maka Allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosanya. Allah SWT menjelaskan dalam firman-nya dalam surah Ali Imran Allah berfirman, "Katakanlah: "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"Dalam ayat tersebut kita dapat memahami bahwa, ketika kita mencintai Rasulullah maka kita akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang kita lakukan dari Allah SWT. Orang yang demikianlah yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Rosullulah merupakan Uswatun Hasanah, beliau memiliki ahlak terpuji dan sudah sepatutnya beliau dijadikan panutan oleh semua kalangan kamum muslimin. Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia agar selalu menghormati dan mencintai beliau melebihi diri kita sendiri. Karena selain jasa dan pengorbanan beliau yang sangat tidak terhingga mengimani dan mempercayai beliau adalah suatu kewajiban bagi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun