Mohon tunggu...
Fiksiana

Pramunikmat Seorang Magdalena #4, "Pengakuan Keduanya"

9 Desember 2018   09:50 Diperbarui: 9 Desember 2018   10:31 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pixabay.com

Mendamba kehadiran rasa yang berbicara rindu kadang meradang asa ingin segera bertemu, namun klimaks rindu yang tak berujung, kadang pula terganti dengan belukar pucuk baru, yang siap merambat pada asal rasa yang menuai rindu. Hati.

 Hati Magdalena yang merindu Rama tak juga bertepi, hanya sebuah ketidak pastian akan hadirnya pria yang membawanya berpetualang hingga sampai ke Surabaya. Rama tak lagi memberi kabar pada Magdalena selepas kepergiannya. Tak hanya itu, kontrakan apartemen Magdalena tak kunjung terbayarkan setelah 2 bulan lamanya. 

 Magdalena merenung, berpikir sejenak apa yang harus dia lakukan. "Apakah aku harus pulang atau bertahan di sini sebagai seorang pramunikmat?" selepas dari renungannya, mata Magdalena terarah pada seorang perempuan berperawakan mewah memasuki kamar sebelah, kamar nomor 25, yah kamar si Kevin.

Karena penasaran Magdalena lalu menguping pembicaraan Kevin dan perempuan tersebut di balik pintu. "Kenapa kau jarang menghubungiku Vin?" "beberapa hari ini aku sibuk Dini" jawab Kevin pada pertanyaan Dini, perempuan yang masuk tadi. "Saya mau kau puaskan, ini 30 juta, cukupkan?" "apa sih yang tidak buat dirimu sayang". Mendengar pembicaraan Kevin dan Dini, Magdalena lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya dengan penuh tanya.

 

 Pagi kembali menyapa dengan udaranya yang menyejukkan. Magdalena kembali bertemu Kevin di tempat biasa. 

 "Vin... ada yang mau saya tanyain, bisa? Tapi jangan tersinggung yah" 

tanya Magdalena sambil menyapu keringat di dahi sehabis berlari. 

 

"Mau nanya apa? kok bawa-bawa tersinggung segala" jawab Kevin yang juga melap keringat sambil mencoba mengatur napas. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun