Mohon tunggu...
Dhiya Ulhaq
Dhiya Ulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Industri

Menulis untuk kewajiban, eh keterusan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Berawal Kontroversi, Kini Menjadi Aplikasi yang Paling Banyak Diunduh. Inilah Kisah Strategi TikTok Hingga Menjadi Raksasa Teknologi Masa Kini

28 Januari 2023   11:50 Diperbarui: 28 Januari 2023   12:06 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak mengenal TikTok? Aplikasi penyedia video pendek vertikal yang saat ini hampir ada di setiap smarphone semua orang.

Di setiap kesempatan pun kita sering menemukan orang yang sedang menghabiskan waktunya di aplikasi TikTok. Aplikasi milik ByteDance itu seakan menjadi 'pelarian' dari penatnya kesibukan sehari-hari. TikTok telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

Beragam macam konten mulai dari hiburan, edukasi, berita, hingga sekadar curhat semuanya tersedia di aplikasi TikTok. TikTok tahu apa yang disukai oleh penggunanya. Bahkan banyak dari tren dan narasi yang beredar di masyarakat bermula dari aplikasi TikTok.

Berawal dari citranya yang buruk dan penuh kontroversi akibat stigma alay dari masyarakat pada tahun 2018 higga sempat diblokir oleh kominfo, kini TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan masyarakat. Tiktok merajai daftar aplikasi paling banyak di-download pada kuartal I tahun 2022 di Indonesia. Berdasarkan laporan Top Apps & Games Market Pulse Ranking Q1 2022, Tiktok mengalahkan dua aplikasi dari raksasa teknologi Meta, Facebook dan Instagram. 

Bagaimana lika-liku dan strategi TikTok hingga dapat mengambil hati masyarakat? Yuk disimak!

Sejarah TikTok

Pada tahun 2012, seorang software engineer asal China bernama Zhan Yiming bersama temannya, Liang Rubo mendirikan sebuah perusahaan bernama ByteDance. Pada tahun yang sama, ByteDance meluncurkan TouTiao, sebuah platform konten berita & informasi. Hanya dalam 4 bulan setelah diluncurkannya, TouTiao berhasil memiliki 1 juta pengguna harian. 

Pada tahun 2014, ByteDance mendirikan ByteDance Ai Lab yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan yang mampu memahami informasi berupa teks, gambar, atau video secara mendalam. Ai Lab juga mampu menjadi machine learning yang dapat mempelajari algoritma yang terpersonalisasi. Ai Lab inilah yang dibenamkan kedalam TouTiao agar dapat mempelajari penggunanya untuk selanjutnya disajikan konten yang sesuai dengan minat penggunanya.

Penyajian konten berbasis AI inilah yang membawa TouTiao memiliki 120 juta pengguna aktif pada tahun 2017. Para pengguna TouTiao rata-rata menghabiskan waktu sekitar 74 menit dalam sehari menggunakan aplikasi tersebut.

Kesuksesan TouTiao-lah yang menginspirasi penciptanya, Yiming untuk membuat aplikasi serupa namun konten yang disajikan berupa video pendek yang atraktif. Maka pada tahun 2016, lahirlah Douyin, sebuah aplikasi yang memungkinkan penggunanya membuat dan menyaksikan video pendek dari berbagai macam genre, seperti musik, tarian, dan hiburan. Douyin menggunakan AI seperti yang digunakan TouTiao untuk menyajikan ragam video yang sesuai dengan minat penggunanya.

Sukses Douyin di China mendorong ByteDance untuk membuat versi global dari Douyin. Maka pada tahun 2017 ByteDance mengakuisisi Musical.ly sebuah sosial media asal China yang memungkinkan penggunanya membuat video singkat lipsync dengan soundtrack tanpa copyright, mengedit video sesuka hati, hingga menambahkan filter. Saat diakuisisi, Musical.ly sudah memiliki 200 juta pengguna di seluruh dunia. Musical.ly kemudian diubah menjadi TikTok.

Sempat diblokir kominfo

Tahun 2018 merupakan tahun yang problematik bagi aplikasi TikTok di Indonesia. Hal itu dikarenakan TikTok yang saat itu didominasi oleh konten tarian dan prank menuai 2.853 laporan dari masyarakat hanya dalam 1 bulan.

Rudi Antara, menkominfo pada saat itu menilai bahwa: "TikTok memiliki banyak sekali konten negatif yang cenderung mengarah ke pornografi, pornoaksi, kekerasan, kebencian, serta pelecehan". Maka pada 3 Juli 2018, Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), memblokir delapan nama domain atau DNS yang terkait dengan TikTok. 

Tak ingin kehilangan pasarnya di Indonesia, CEO TikTok pada saat itu, Kelly Zheng langsung datang ke Indonesia untuk menindaklanjuti pemblokiran tersebut.

Zheng menyanggupi persyaratan yang diberikan pemerintah, yaitu mengubah syarat usia menjadi minimal 16 tahun, dan menghapus konten-konten negatif yang beredar. Ia juga berjanji akan merekrut 200 pegawai untuk mengawasi konten-konten yang beredar di Indonesia.

Dengan begitu, kominfo bersedia membuka blokir atas TikTok.


Saat pandemi Covid-19 mulai menyebar di awal tahun 2020 dan tagar #Stayhome mulai muncul dimana-mana. Aplikasi TikTok semakin digandrungi oleh banyak orang di dunia untuk menghilangkan rasa jenuh disaat karantina berlangsung. Terbukti pada tahun 2020, per Oktober TikTok mencapai 2 miliar unduhan di seluruh dunia. Hal tersebut adalah jumlah yang luar biasa sekaligus langsung naik menantang sosial media yang telah lebih dahulu menjadi besar seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Riset menunjukkan selama lockdown masyarakat menggunakan aplikasi Tiktok setidaknya 8x dalam sehari.

Saat itulah kreativitas demi kreativitas para pengguna Tiktok muncul dan menarik perhatian jutaan pengguna baru. Konten yang ada di aplikasi itu pun semakin beragam, dari yang tadinya didominasi oleh video hiburan dan tarian, sekarang menyajikan berbagai macam konten dengan genre yang berbeda-beda, segalanya tersedia. 

4 tahun setelah diluncurkan, Tiktok sudah didownload sebanyak 3 miliar kali secara global. Dan menurut laporan data yang bocor di tahun 2021, pengguna menghabiskan setidaknya 89 menit dalam sehari berseluncur di aplikasi Tiktok.


Mengapa Tiktok menjadi aplikasi yang digandrungi?

Meskipun pernah memiliki stigma yang buruk hingga kontroversial oleh masyarakat, namun penggunaan Tiktok tidak hilang begitu saja. Bahkan saat ini aplikasi tersebut merupakan aplikasi dengan jumlah pengunduh terbanyak di dunia. 

Berikut merupakan faktor-faktor yang membuat Tiktok memiliki pengguna yang setia dan terus bertambah

1. Durasi video yang disajikan singkat dan adiktif

Durasi konten video di aplikasi TikTok sendiri menjadi ciri khas dan kelebihan sehingga menarik minat banyak orang untuk menghabiskan waktunya di depan layar hp. Hal ini tentu tidak membuat rasa jenuh bagi para penontonnya karena bisa mencari jenis video menghibur lainnya. Di mana, inti dari konten video yang disajikan sangat mudah dimengerti dan dipahami secara cepat seiring durasi video TikTok yang cepat. 

Saat kita scrolling di tiktok, algoritma yang telah dirancang sedemikian rupa memilah video yang disajikan sesuai minat kita, dengan demikian kita akan senang menonton video yang tepat. Setelah itu kita scrolling lagi dan menemukan video yang sesuai lagi dengan minat kita, dan begitu seterusnya secara acak hingga kita dibuat penasaran olehnya.

2. Algoritma yang canggih

Perlu diingat bahwa ByteDance, aplikasi yang melahirkan Tiktok merupakan perusahaan yang hebat dalam kecerdasan buatannya.

Di dalam tiktok terdapat fitur For Your Page atau FYP yang menjadi daya tarik sendiri untuk para pengguna karena menampilkan video-video sesuai dengan minat para pengguna, makanya banyak pengguna yang betah scroll TikTok berjam-jam.

Namun perlu diketahui, bahwa TikTok memiliki algoritma nya sendiri agar video-video pengguna lain dan video konten kamu di TikTok dapat FYP ke para pengguna lain sesuai dengan minat mereka. Algoritma TikTok adalah sistem kompleks yang didesain untuk menyajikan konten kepada user berdasarkan ketertarikannya.

Tiktok mempelajari:

  • User Interaction, mirip dengan Instagram. TikTok memberikan rekomendasi berdasarkan interaksi pengguna dengan konten di aplikasi. Seperti akun yang kamu ikuti, kreator yang kamu hide, komentar yang kamu post di suatu konten, video yang kamu like atau share, tambah ke favorit dan sebagainya.
  • Informasi pada video, algoritma TikTok juga bekerja berdasarkan pada informasi video sebagai preferensi untuk ditampilkan pada FYP pengguna. Informasi video yang mempengaruhi algoritma TikTok itu di antaranya, caption, sounds, hashtags, effects, trending topics.
  • Pengaturan akun dan device, Algoritma TikTok juga menjadikan pengaturan device dam akun sebagai preferensi untuk menyajikan konten FYP. Informasi penting yang mempengaruhi algoritma TikTok itu di antaranya, preferensi bahasa, pengaturan negara, tipe device yang digunakan, kategori minat kamu yang dipilih saat menjadi pengguna baru.

Perlu diingat bahwa Tiktok menyajikan video dengan durasi yang singkat, dengan begitu ia dapat lebih cepat mengenali diri kita.

3. Mudah digunakan

Alasan lainnya mengapa aplikasi TikTok digandrungi adalah, Tiktok mempermudah penggunanya dalam membuat konten. Hal ini membuat jumlah konten di aplikasi ini terus bertambah dan semakin menarik hati masyarakat baik penggunanya, maupun calon penggunanya.

Di era digital yang semuanya serba praktis menjadi salah satu hal yang diminati oleh para generasi saat ini. Kita bisa mengakses aplikasi TikTok untuk sekedar menonton maupun menciptakan video yang bisa ditonton secara mudah, kapan saja dan di mana saja.

Mengingat, aplikasi TikTok sendiri tidak membutuhkan hp atau smartphone canggih karena gadget spesifikasi rendah sekalipun bisa mengaksesnya. Di mana, orang-orang biasa mengisi waktu santai atau luang mereka untuk scrolling TikTok mencari konten video yang menghibur. Tidak heran, jika aplikasi TikTok membuat banyak orang kadang lupa waktu.

4. Tiktok mempromosikan video yang diunggah secara luas

Bertopang pada algoritma yang canggih dan kemudahan dalam menggunakannya, tiap video yang diunggah oleh setiap pengguna Tiktok selalu dipromosikan ke sebanyak-banyaknya audiens sesuai dengan rekomendasi algoritma yang rumit.

Hal ini tentu dapat membuat pengunggah kaget bahwa videonya ternyata bisa ditonton oleh ribuan orang hanya dalam waktu beberapa hari saja. Ini adalah cara Tiktok menunjukkan kepada penggunanya rasanya menjadi terkenal.

Hal ini tentu membuat penggunanya senang dan terdorong untuk terus membuat konten agar perasaan senang itu dapat terulang.


Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun