Jakarta - Pada 17 hingga 20 Februari 2025, SMA Global Prestasi School Bekasi mengadakan kegiatan local immersion atau live in di Desa Buntu, Kejajar, Wonosobo. Desa Buntu, Wonosobo, dikenal dengan desa penuh keharmonisan antar umat beragama, hal tersebut menggambarkan betapa selarasnya warga meskipun dengan perbedaan-perbedaan kepercayaan yang ada.Â
Para siswa-siswi SMA Global Prestasi School mengobservasi dengan metode partisipan yaitu berpatisipasi dalam beberapa kegiatan sosial; posyandu, posbindu, mengajar serta berladang. Kegiatan ini diikuti oleh angkatan 20 SMA Global Prestasi untuk kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) guna menunjukkan siswa supaya terlibat dalam kegiatan sosial yang nyata.
Metodologi penelitian etnografi yang melibatkan partisipasi siswa-siswi yang dilaksanakan oleh Global Prestasi menunjukkan bahwa desa tersebut memiliki keberagaman yang begitu luas sehingga dikenal sebagai 'laboratorium keberagaman' dan juga sikap warga desa yang mengindahkan perbedaan-perbedaan disana.Â
Salah satu bukti dari hal-hal tersebut adalah dengan adanya rumah ibadah dari beberapa agama yang dipeluk oleh warga Desa Buntu. Selain itu, selama bulan suci ramadhan, warga Desa Buntu yang menganut agama non-muslim juga ikut berpartisipasi.
"Selama bulan puasa, warga non-muslim khususnya bapak, juga ikut berjaga waktu tarawih," Ujar Ibu Sumiyah, orang tua asuh salah satu siswi, warga asli Desa Buntu. Berdasarkan temu duga bersama beliau, konsep sosiologi mengenai interaksi masyarakat sungguh baik.
"Kalau malam takbiran, yang non-muslim ikut keliling, kalau pas lebaran atau hari raya idul fitri yang non-muslim juga ikut merayakan atau menghormati, khususnya keluarga ibu." tambah Bu Sumiyah.
Teknik pengamatan langsung (overt observation) oleh siswa-siswi SMA Global Prestasi Bekasi, ekonomi masyarakat Desa Buntu sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, terutama pertanian sayur. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan agama, faktor ekonomi dapat menjadi pengikat yang kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Pendapatan dari pertanian membantu memperkuat hubungan sosial antarwarga.Â
Kegiatan local immersion oleh siswa-siswi di Desa Buntu menunjukkan keberagaman dalam masyarakat dapat menjadi kekuatan yang mempererat hubungan sosial.Â