Mohon tunggu...
Yudhista Aditya
Yudhista Aditya Mohon Tunggu... -

Belajar berkomentar dan ngeblog dengan santun

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Curhat Beberapa Pelancong Asing yang Singgah di Bandara Soekarno-Hatta

30 Januari 2015   02:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:07 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14225334331884084738

Bandara Internasional Soekarno hatta merupakan bandara skala internasional utama dan terbesar di Indonesia dengan kode CGK. Selain itu, ia juga bandara internasional tersibuk di Asia selatan. Sebagai bandara Internasional, tentu saja ribuan orang keluar masuk bandara setiap harinya. Sebagian dari pengguna jasa bandara merupakan warga domestik, dan sisanya adalah warga negara asing.

Berbicara tentang kelayakan pelayanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kurang lengkap rasanya jika hanya melalui masyarakat lokal saja. Penilaian warga asing tentang kelayakan fasilitas bandara juga turut menyumbang penilaian yang objektif. Seperti beberapa cerita yang dituturkan oleh beberapa WNA dari berbagai negara melalui SkyTrax tentang pengalaman mereka singgah di Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) ini.

[caption id="attachment_366557" align="aligncenter" width="615" caption="Bandara Internasional Soekarno-Hatta (foto: PT Angkasapura II)"][/caption]

Pengalaman pertama dituturkan oleh Franck Leroy . Pria asal Perancis ini mengatakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara terburuk di dunia. Franck kecewa pada petugas pajak bandara yang dianggapnya kurang ramah, karena menolak permohonannya untuk pergi mengambil uang di ATM. Franck yang kala itu tidak mengetahui bahwa pajak Bandara telah naik menjadi 35 USD tidak membawa cukup uang cash dan berniat untuk mengambil kekurangannya di ATM. Franck juga menyesalkan sedikitnya informasi dan instruksi dalam bahasa inggris. Hal inilah yang membuat pelancong asing menjadi kurang informasi dan bingung.

Pengalaman senada juga disampaikan oleh T. Nomad yang berkebangsaan Amerika Serikat. Menurut Nomad yang pernah singgah di Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki sedikit tempat duduk, kotor, dan panas. Nomad kecewa karena Ia tidak menemukan tempat duduk di lounge, padahal penerbangannya ditunda selama 2 jam. Hal ini sangat membuat frustasi dan memalukan bagi Bandara Ibukota negara sekelas Soekarno-Hatta.

Berbeda lagi dengan penuturan Tia Traynor, Wanita asal United Kingdom (Inggris) ini saat itu berada di Terminal 1A yang kecewa pada keadaan toilet umum di Bandara Soekarno-Hatta. Toilet bandara sekelas internasional ini tampak kotor dengan bau tidak sedap yang tersebar. Namun, Tia mengatakan tidak ada masalah berhubungan dengan antrian masuk Bandara dan keadaan terminalnya.

Selain beberapa komentar kurang menyenangkan, ternyata ada beberapa turis asing yang tampak nyaman-nyaman saja atau bahkan memuji bandara yang dikelola PT Angkasapura II itu. Adalah D. McNeil asal USA yang mengatakan bahwa Bandara Soekarno-hatta sudah banyak berubah sejak Neil menjejakkan kakinya 3 tahun lalu (2012). Toilet kini menjadi lebih bersih, pemandangan di taman yang indah juga masih ada, dan antrian imigrasi tidak lebih dari 10 menit. Perluasan bandara membuat bandara menjadi lebih baik.

Pujian tentang antrian proses imigrasi di Bandara juga disampaikan oleh T.Adams yang juga berasal dari Amerika Serikat. Menurutnya, layanan imigrasi bandara kini jadi lebih cepat dan efisien, meskipun terminal untuk penerbangan domestik masih miskin AC. Sedangkan Masaki Oda asal Jepang memberikan apresiasinya untuk arsitektur bangunan Bandara Soekarno Hatta yang dinilainya unik .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun