Mohon tunggu...
Achmad Ramdhany
Achmad Ramdhany Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kiri atau Kanan?

27 Mei 2016   08:09 Diperbarui: 27 Mei 2016   08:30 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Arah di bagi menjadi 4. Depan, Belakang, Kanan, & Kiri. Kenapa serong tidak? Karena di jalanan hanya ada per-empat-an, bukan per-lima-an. Kalau ke depan, berarti maju. Kalau ke belakang, berarti mundur. Kalau ke arah kanan dan ke kiri, berarti belok. Kalau begitu, kenapa ideologi di bagi menjadi dua, kanan dan kiri? Apakah ideologi tersebut tidak lurus? Atau membuat kita menjadi belok? Kenapa tidak ada ideologi depan dan belakang? 

Padahal, jalan ke surga adalah jalan yang lurus, bukan jalan yang belok. Dan ideologi adalah jalan pikiran kita agar kita bisa menuju surga. Kalau begitu, tidak ada orang yang akan masuk surga! Jalannya saja tidak lurus. Dan yang masih di perdebatkan, belok itu ke arah mana? Apa ke Neraka? Atau jalan kembali ke dunia? Biarlah itu menjadi rahasia yang di atas.

Kiri sekarang sedang naik daun. Ada apa dengan Kiri? Kiri sebuah ideologi? Bukankah itu sebuah arah? Kenapa sebuah ideologi di beri nama kiri? Ya, pertanyaan konyol ini masih ada di benak pikiran saya. Ideogi “Kiri” yang sempat hilang kini kembali lagi. Di mulai dengan remaja yang kedapatan memakai kalung ke arah kiri, kaos yang hanya ada lengan kiri, dan buku yang di buka nya dari sebelah kiri. Orang kiri sedang gencar-gencar nya menyuarakan kebebasan mereka.

Yang anti kiri di sebut antek Orde baru. Hmm, kalau kanan (anti kiri) di sebut antek orde baru, berarti kiri di sebut antek orde lama. Ohhh, rupanya dua keluarga masih saling dendam. Kalau anda tanya saya termasuk yang mana? Saya termasuk orang DEPAN, yang lambang panahnya mengarah ke atas, yang berarti jalan mengikuti arah yang di atas. Mungkin orang kiri akan anggap saya “onta fasik”. Padahal, saya lebih suka kebab onta, walau saya belum pernah mencoba makanan tersebut.

Kalau di tanya tentang pengetahuan saya tentang “kiri”, saya sudah membaca beberapa artikel tentang kiri. Dan apa yang saya temukan? Semuanya artikel anti-kiri! Siapa yang harus di salahkan? Buku sejarah? Pemerintah? POLRI? Saya rasa salah orang kiri sendiri. Kenapa mereka tidak menulis artikel yang banyak tentang “kiri”. Yang saya jamin pasti akan ada kaitannya dengan Soekarno, yang merupakan seorang Pro-Kiri. Mereka juga akan menulis betapa merdu nya suara salah satu pesohor kiri saat melantunkan ayat suci Al-Quran. Lantas, mana yang harus kita dukung? Ya jelas kita harus dukung “Depan”! Saya bukan orang yang faham tentang “kiri” dan “kanan”. Tapi yang jelas, saya akan terus mengikuti “Depan”. Karena, kemana pun kita pergi, kita akan kembali kepada yang di “atas”, yang bila berbentuk panah berarti ke “depan”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun