Gerak Bahagia di Usia Senja: Bukan Sekadar Bergerak, Tapi Merawat Jiwa dan Raga
Seiring bertambahnya usia, tubuh kita tidak lagi sefleksibel dulu. Namun, bukan berarti lansia harus berhenti bergerak. Justru di masa senja, tubuh dan pikiran butuh lebih banyak perhatian. Salah satunya lewat aktivitas sederhana tapi bermakna: senam bahagia.
Lewat poster bertajuk “Gerak Bahagia di Usia Senja”, saya mencoba menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental lansia lewat gerakan ringan yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Gerakan-gerakan seperti memutar leher, mengangkat tangan, hingga melangkah di tempat tak hanya bermanfaat untuk melenturkan otot, tapi juga meningkatkan hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon bahagia.
Di balik gerakan sederhana itu, ada pesan yang lebih dalam: bahwa kebahagiaan dan kebugaran di usia lanjut bisa dimulai dari hal kecil. Senam ini bukan cuma soal tubuh yang aktif, tapi juga soal hati yang merasa terhubung, terutama saat dilakukan bersama teman sebaya. Kegiatan seperti ini bisa menjadi ‘obat’ dari rasa kesepian, bahkan menurunkan risiko depresi.
Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari senam bahagia ini antara lain:
Mengurangi ketegangan leher dan stres ringan
Melancarkan pernapasan
Mencegah kekakuan otot bahu
Membantu tidur lebih nyenyak
Meningkatkan rasa senang dan semangat menjalani hari
Yuk, ajak orang-orang terdekat kita yang sudah memasuki usia lanjut untuk ikut bergerak dan bahagia bersama. Karena sehat itu bukan tentang usia, tapi tentang upaya kecil yang dilakukan setiap hari.
Salam hangat,
Dhini Kusuma Wardhani
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI