"Loh, kemaren saja bisa dipakai," jawab salah satu keluarga pasien.
Kamu kembali bertanya pada petugas pendaftaran, untuk mengecek keaktifan kartu, ternyata memang benar, kartu BPJSnya sudah tidak aktif, karena sudah 1 tahun tidak membayar premi.
Kamu mulai menginstal kesabaran, saat keluarga pasien mengancam kamu dan dokter yang dianggapnya mempersulit birokrasi, kamupun paham bahwa kartu BPJS yang disodorkan memang sudah tidak aktif sehingga tidak bisa digunakan.
"Kamu tidak tahu siapa saya?!" teriak salah satu keluarga pasien dengan nada membentak.
Kamu bisa saja menjawab "tidak tahu", namun hal itu tentu saja tidak menyelesaikan masalah, kamu hanya bisa mengulang perkataanmu dengan nada yang lebih halus, sehalus sutra "Maaf, Pak. Kartu BPJS-nya sudah dicek, tapi ternyata tidak aktif".
"Saya bisa laporkan kamu ke Polisi," ujarnya.
Kalimat tersebut terdengar oleh dokter jaga, lalu dokter tersebut berkata, "jika ingin lapor polisi silakan saja, tapi daripada melaporkan kami, lebih baik bapak buat pengajuan klaim ke jasa raharja," jawab Dokter.
Kedua Perawat Senior sudah selesai menjahit pasien yang kecelakaan itu, mereka juga dengar amarah yang tidak menyenangkan itu, kini kamu tidak sendirian, perang narasi itu masih berlanjut, tapi sepertinya keluarga pasien tersebut sudah kehabisan kata-kata, bahkan hanya sekadar mengucap maaf sudah menjadi hal yang berat.
Perang narasi kini berpindah di lorong dekat IGD, dari kejauhan kamu bisa mendengar kedua belah pihak yang saling menyerang, kedua perawat senior menepuk pundakmu seraya berkata "sabar, ya!"
Kamu tersadar bahwa dunia ini tidak selamanya seperti yang diajarkan di bangku kuliah, terkadang solusi dari beratnya masalah adalah sikap yang sabar.
Hari pertamamu di IGD sudah berhadapan dengan ancaman, bahkan ancaman yang menyangkut nama institusi kepolisian, hanya karena kartu asuransi yang tidak bisa digunakan.