Mohon tunggu...
Dea Aransa V
Dea Aransa V Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya adalah Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practice Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning

11 Agustus 2023   21:34 Diperbarui: 11 Agustus 2023   22:10 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Best Practice Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning.

Best Practice disebut juga praktik baik adalah pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya. Guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tentu memiliki banyak pengalaman yang berhasil mengatasi berbagai permasalahan pendidikan dalam menjalankan tugasnya. Pengalaman tersebut perlu dituangkan dalam sebuah tulisan yang dapat menginspirasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tulisan ini kemudian disusun menjadi sebuah laporan best practice dengan format yang telah ditentukan.

Praktik baik didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Selain itu juga berdasarkan penguasaan guru terhadap karakteristik peserta didik, sehingga guru dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada setiap individu sesuai dengan tugas perkembangan peserta didiknya.

Berikut LK 3.1 Menyusun Best Practice PPG Dalam Jabatan 2023 saya setelah melaksanakan PPL PPG di Universitas Pancasakti Tegal. Selain sebagai sarana refleksi diri saya selama pelaksanaan PPL PPG, juga semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian, khususnya guru yang memiliki masalah yang sama terkait kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Saya juga menerima masukan untuk best practice saya supaya lebih baik lagi. Terimakasih.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah kurangnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan rendahnya kemampuan literasi sains adalah sebagai berikut :

  • Peserta didik kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran, pada saat proses pembelajaran peserta didik lebih banyak diam saat ditanya oleh guru karena tidak bisa menjawab atau tidak berani menjawab pertanyaan dari guru.
  • Pembelajaran masih berpusat pada guru, hal ini membuat peserta didik kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, melainkan hanya diam mendengarkan penjelasan guru, sehingga peserta didik belum dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
  • Sumber belajar yang digunakan belum melatih peserta didik untuk melakukan proses penyelidikan ilmiah secara utuh dalam proses pembelajarannya. Karena hanya terpaku pada buku paket. Sehingga kemampuan peserta didik dalam proses literasi sains belum berkembang.
  • Siswa belum terbiasa melakukan penyelidikan individu atau kelompok, menyajikan hasil penyelidikan dan mempresentasekan di depan kelas
  • Siswa jarang dihadapkan dengan penyajian soal-soal berbentuk literasi sains yang sangat ampuh untuk mengembangkan literasi siswa melalui teks bacaan, wacana sains atau deskripsi mengenai fenomena maupun dalam bentuk gambar, grafik, atau tabel.
  • Media, model dan metode pembelajaran yang digunakan belum mempertimbangkan keunikan gaya belajar peserta didik, sehingga kurang menunjang keaktifan belajar siswa.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena sebagai refleksi dan media motivasi serta solusi khususnya bagi diri saya sendiri agar dapat melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif sesuai tuntutan pembelajaran abad 21 pada kegiatan pembelajaran berikutnya agar kemampuan literasi sains peserta didik dapat berkembang dengan baik. 

Masalah yang saya alami mungkin juga terjadi pada rekan guru yang lain di luar sana. Oleh karena itu, harapan saya selain menjadi motivasi dan solusi bagi saya pribadi, saya juga ingin membagikan pengalaman baik ini agar dapat dijadikan motivasi sekaligus referensi bagi rekan rekan guru yang mengalami hal yang sama sehingga dapat memberikan dampak positif atau perubahan dalam inovasi terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di masa yang akan datang

Peran dan tanggungjawab saya sebagai guru :

  • Melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna, menyenangkan dan inovatif sesuai tuntutan pembelajaran abad 21. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk mengembangkan kemampuan literasi sains dan keaktifan pada peserta didik, agar pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik.

2. Memberikan fasilitas belajar melalui kegiatan mengidentifikasi masalah otentik (nyata), menalar/ menganalisa masalah, mengembangkan dan menyajikan hasil analisa, mengevaluasi masalah dan menarik kesimpulan dari berbagai sumber belajar yang akurat, sebagai cerminan bepikir kritis peserta didik yang dituangkan dalam LKPD, instrumen penilaian, bahan ajar dan media pembelajaran inovatif sebagai penunjang terlaksanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

3. Melakukan refleksi dan evaluasi diri berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

  • Penggunaan metode dan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. perlu mengaitkan dengan permasalahan kontekstual yang ada dilingkungan terdekat peserta didik yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik.
  • Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa sehingga lebih fokus dan dapat berperan aktif dalam belajar.
  • Penyusunan media dan bahan ajar harus lengkap sesuai dengan capaian kompetensi dan tujuan pembelajaran, berbasis TPACK, relevan dengan kehidupan nyata yang disajikan secara terpadu.
  • Menumbuhkan minat belajar siswa dalam hal ini tujuannya yaitu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegitan diskusi
  • Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun