Musik terapi adalah pendekatan psikofisiologis yang memanfaatkan elemen musik seperti irama, tempo, dan melodi untuk menstimulasi sistem saraf pusat dan hormonal. Musik dengan tempo lambat dan harmoni yang stabil telah terbukti dapat menurunkan denyut jantung, laju pernapasan, serta tekanan darah.
Dalam studi oleh Advances in Mind-Body Medicine, pasien hipertensi yang mendengarkan musik klasik selama 30 menit setiap hari menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 12 mmHg setelah empat minggu. Musik terapi juga membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan memperbaiki pola tidur.
Jenis musik yang direkomendasikan termasuk musik klasik instrumental, suara alam, atau musik relaksasi berbasis gelombang alfa. Teknik ini mudah dilakukan, murah, dan menyenangkan.
Terapi komplementer bukan pengganti obat, tapi bisa menjadi pendamping yang luar biasa untuk bantu mengontrol tekanan darah. Dengan menerapkan terapi-terapi ini secara rutin mulai dari yoga, akupresur, hingga mendengarkan musik, kamu bisa membantu tubuh menjadi lebih seimbang, tenang, dan sehat.
Tentu saja, penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi ini, terutama jika kamu memiliki riwayat penyakit lain atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Dengan pendekatan holistik, pengelolaan hipertensi bisa menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Siap coba yang mana duluan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI