Mohon tunggu...
dhea nadilla
dhea nadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa UM-Banjarmasin Ciptakan Detergen Ramah Lingkungan Berbentuk Lembaran dari Limbah Kulit Pisang Kepok dan Purun Tikus Khas Kalimantan

3 September 2025   13:41 Diperbarui: 3 September 2025   13:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dikumentasi Pribadi

Inovasi ramah lingkungan kembali lahir dari tangan kreatif mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UM-Banjarmasin). Sekelompok mahasiswa Program Studi S1 Farmasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan berhasil menciptakan biodetergent berbentuk lembaran (film detergent) yang terbuat dari limbah kulit pisang kepok serta tanaman purun tikus, salah satu tumbuhan khas lahan basah Kalimantan.

Inovasi ini digagas oleh lima mahasiswa Farmasi UM-Banjarmasin, yaitu Dhea Nadilla (S1 Farmasi 2022), Fatimah Salsabila Algina (S1 Farmasi 2022), Iqbal Nurwahid (S1 Farmasi 2022), M. Jian Prayoga (S1 Farmasi 2022), dan Qadhy Kamil Al-Banjarie (S1 Farmasi 2023).

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Produk yang diberi nama Charvi Biodetergent ini hadir sebagai jawaban atas permasalahan limbah rumah tangga sekaligus isu pencemaran lingkungan akibat penggunaan detergen konvensional. Dengan memanfaatkan kulit pisang kepok yang sering terbuang percuma, serta selulosa dari purun tikus yang dikenal sebagai tanaman endemik Kalimantan, mahasiswa UM-Banjarmasin berhasil memformulasikan sediaan detergen yang praktis digunakan, mudah larut dalam air, dan minim menghasilkan residu kimia berbahaya.

“Selain berorientasi pada kebermanfaatan lingkungan, inovasi ini juga membawa misi pelestarian tanaman lokal Kalimantan. Kami ingin menunjukkan bahwa limbah dan tumbuhan lokal bisa diolah menjadi produk yang bernilai tinggi,” ungkap salah satu anggota tim, Dhea Nadilla.

Bentuk lembaran yang diusung Charvi Biodetergent membuat produk ini lebih ringkas, ringan, dan mudah dibawa, berbeda dengan detergen bubuk maupun cair pada umumnya. Konsep eco-friendly pada detergen  berbentuk film ini diharapkan dapat menjadi alternatif baru bagi masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap detergen sintetis yang berpotensi mencemari lingkungan.


Inovasi ini juga berkontribusi pada pelestarian tanaman lokal Kalimantan. Selama ini purun tikus lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan anyaman tradisional, namun belum banyak yang mengolahnya untuk produk berbasis farmasi dan teknologi lingkungan. Melalui riset ini, mahasiswa UM-Banjarmasin menunjukkan bahwa tumbuhan lokal dapat dikembangkan menjadi produk modern yang memiliki nilai tambah sekaligus mendukung ekonomi masyarakat.

Selain aspek lingkungan, tim juga menekankan pada keberlanjutan sosial. Produk ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda agar lebih peduli terhadap isu limbah rumah tangga dan memanfaatkan sumber daya alam lokal secara bijak. “Kami berharap Charvi Biodetergent bisa menginspirasi mahasiswa lain di Kalimantan untuk melahirkan karya inovatif dengan memanfaatkan potensi daerah masing-masing,” tambah M.Jian Prayoga, salah satu anggota tim.


Inovasi yang lahir dari ide sederhana ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui riset kreatif dan kolaborasi antar mahasiswa. Dengan memanfaatkan limbah kulit pisang kepok dan purun tikus khas Kalimantan, mahasiswa UM-Banjarmasin berhasil menghadirkan solusi alternatif yang tidak hanya praktis, tetapi juga berkontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan.

Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa UM-Banjarmasin berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mengembangkan penelitian berbasis kearifan lokal dan berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun