Mohon tunggu...
Dhea PratiwiMurti
Dhea PratiwiMurti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis baik menulis hal fiksi ataupun nonfiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual: Memahami Arti dari Kata-kata

10 Maret 2024   21:08 Diperbarui: 10 Maret 2024   21:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada dua jenis wacana: teks dan kontekstual. Satuan bahasa yang terdiri dari teks dan terdiri dari deretan atau wacana kalimat dan kata disebut teks (Kridalaksana, 2008:67). Menurut Van Dyk (dalam Mulyana, 2005: 9) istilah "teks" sama dengan istilah "wacana tulis" dan "wacana lisan". Dua pendekatan penting untuk menganalisis teks adalah wacana tekstual dan wacana kontekstual; keduanya menawarkan sudut pandang yang berbeda tetapi saling melengkapi, membantu kita merinci dan mendalam mengurai kompleksitas pesan yang terkandung dalam suatu teks. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai kajian terkait analisis wacana tekstual dan kontekstual, membantu pembaca memahami makna yang tersembunyi di dalamnya. Analisis tekstual adalah analisis wacana secara internal yang difokuskan pada bentuk (kohesi) dan makna (koherensi). Aspek gramatikal menganalisis wacana dari segi bentuk dan struktur awalnya, termasuk referensi, pelesapan, dan penyulihan. Aspek leksikal menganalisis kegandaan makna, yang dihasilkan oleh elemen leksikal yang memiliki makna ganda, seperti kata-kata yang memiliki makna ganda.

Analisis kontekstual yang berkaitan dengan konteks. Konteks adalah keadaan di mana suatu komunikasi terjadi. Konteks dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suatu percakapan atau diskusi terjadi (Setiawan, 2012:34). Menurut Sumarlan (2010), konteks wacana mencakup semua elemen di dalam dan di luar wacana. Jadi, wacana atau tuturan terbagi menjadi dua jenis: wacana tulisan dan wacana lisan. Pidato, siaran berita adalah contoh wacana tulisan, sedangkan novel, surat, dokumen tertulis, koran, dan majalah adalah contoh wacana tulisan.

Analisis wacana tekstual memiliki beberapa penting dalam menganalisis wacana yang ada. Analisis wacana tekstual berfokus pada struktur internal teks, menyelami lapisan makna yang terkandung di dalam kata-kata dan susunan kalimat. Beberapa konsep penting dalam analisis wacana tekstual melibatkan pilihan kata, gaya bahasa, dan struktur kalimat. Menurut Sumarlan (2010:108), struktur teks wacana terdiri dari dua komponen: leksikal dan gramatikal. Dalam analisis teks, aspek gramatikal termasuk pengacuan (referensi), penyulihan (substitution), pelesapan (ellipsis), dan perangkaian (conjunction). Aspek leksikal termasuk repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), dan ekuivalensi (kesepadanan).

Analisis wacana kontekstual melibatkan melihat konteks luar teks untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang maknanya. Latar belakang budaya, politik, dan sosial seseorang dapat sangat memengaruhi bagaimana teks diterima dan diartikan. Analisis kontekstual menganalisis wacana dengan fokus pada elemen internal dan eksternal wacana. Terdapat dua jenis konteks dalam wacana: konteks luar bahasa, yang disebut konteks situasi, dan konteks budaya. Berbagai prinsip penafsiran dan analogi dapat digunakan untuk memahami konteks situasi dan budaya dalam wacana. Selain itu ada beberapa prinip penafsiran yang bisa digunakan seperti penafsiran personal, lokasional, temporal, dan analogi.

Proses yang dilakukan oleh komunikan (pembaca, pendengar, atau mitra tutur) untuk memahami makna yang tidak ada dalam wacana yang diungkapkan oleh komunikator (pembicara, penulis, atau penutur) dikenal sebagai inferensi. Sebuah tuturan dapat menghasilkan informasi yang berbeda tergantung pada konteks yang menyertainya. Dalam pemakaian bahasa, ada empat konteks: fisik, epistemis, linguistik, dan sosial. Kajian lain mencoba mengintegrasikan kedua pendekatan ini untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang makna dalam teks. Integrasi ini membantu melihat bagaimana struktur kalimat, pilihan kata, dan konteks luar membentuk pesan yang disampaikan oleh penulis.

Referensi:

Oktavia, Wahyu, and Diyan Zuliyandari. 2019. "ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NASKAH DRAMA BUNGA RUMAH MAKAN KARYA UTUY TATANG SONTANI."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun