Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Muara Grindulu, Pesona di Selatan Pacitan

20 Agustus 2018   13:07 Diperbarui: 20 Agustus 2018   16:35 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Grindulu Pacitan (dok.pri).

Warna airnya yang hijau tosca, alirannya tenang, dan tepian kanan kiri yang menghijau mengingatkan saya pada sungai Loboc di Bohol-Filipina.

Berbeda dengan sungai Loboc yang sudah ditata dengan baik dan menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan restoran terapungnya. Sungai ini bernama Grindulu yang berhulu di Gunung Gembes dan berhilir di Teluk Pacitan. Belum tersentuh, itu kesan saya.

Pagi hari di muara Grindulu.
Pagi hari di muara Grindulu.
Matahari baru saja menampakkan dirinya dari balik bukit dan mulai menyinari permukaan Grindulu. Kabut tipis menghiasi bukit-bukit karst yang berdiri kokoh. Saya berjalan pelan menghampiri 2 orang nelayan yang sedang mengadu peruntungan pagi itu.
Nelayan setempat menebarkan jala di Muara Grindulu.
Nelayan setempat menebarkan jala di Muara Grindulu.
Sebuah jala berkali-kali diterbarkan, tak satu pun yang tersangkut. Salah soerang menunjukan isi dari kepisnya.

Di dalamnya ada beberapa ikan hasil penjalaanya dan salah satunya ikan kerapu. "Ikan di sini banyak yang berkurang, karena dari atas sana sudah banyak yang memasang jaring membentang sungai" keluhnya. Namun dia menganggap menjala sebagai hiburan untuk mencari peruntungan. Jika hanya untuk lauk, sudah lebih dari cukup-imbuhnya.

Ikan hasil tangkapan.
Ikan hasil tangkapan.
Matahari semakin meninggi dan kemolekan Grindulu masih menyandera saya untuk berlama-lama di sana. Beberapa perahu nelayan sudah mulai berdatangan dari laut.

Mimik-mikik nelayan yang saya sapa menunjukan ekspresi yang berbeda, entah apakah ada hubungannya dengan peruntung melautnta, entahlah.

Dari kejauhan tetiba saya di panggil Mas Budi. Dia sambil duduk bersimpuh di padle board dia mendayung menuju tepian Grindulu. Lalu dia menyerahkan dayung kepada saya untuk mencoba berperahu di sungai.

Memori saya kembali semasa kecil saat tinggal di Kalimantan. Bukan perkara yang susah jika mendayung sampan sembari berdiri. Namun, memorik keseimbangan di kaki tak sekuat yang ada di otak. Alhasil berkali-kali terguling juga.

Padling di Grindulu.
Padling di Grindulu.
Sungai dengan aliran yang tenang, arus yang tidak terlalu kuat, dan tidak terlalu dalam sangat baik untuk river padle.

Muara grindulu dengan lintasan yang panjang, dan konon bisa masuk ke area kampung nelayan. Mungkin bagi beberapa orang adalah hal yang biasa, tapi bagi sebagian orang adalah pengalaman yang tak terduga.

Peta muara Grindulu.
Peta muara Grindulu.
Entahlah, saya belum melihat operator atau aktivitas padle river di sana. Sungai ini bisa mendatangkan banyak sisi yang menarik, tinggal mengemas dan mendisain sedemian rupa. Alam sudah menyediakan, tinggal kita kapan mengerjakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun