Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Manfaat Pengawasan dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai

9 Maret 2024   11:06 Diperbarui: 9 Maret 2024   13:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Bendera Pada Sebuah Lembaga TNI AL (Dokumen Bagpen Seskoal)

            Lembaga adalah sebuah pranata yang terbentuk atas dasar norma, nilai dan keyakinan nyata, sehingga terjalin hubungan serta serangkaian tindakan penting dan berulang (Prawiro, 2018). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pranata sendiri merupakan suatu sistem yang berasal dari interaksi sosial-antar individu dalam rangka memenuhi kebutuhan masing-masing yang terlibat didalamnya. Dapat bersifat resmi, berdasar adat dengan norma yang mengaturnya.

            Berdasarkan hal ini, lembaga memiliki norma atau aturan serta perangkat demi mencapai tujuan pembentukannya. Sebagai pranata, lembaga merupakan tempat interaksi antar manusia. Karenanya, lembaga memiliki struktur. Struktur ini terdiri dari minimal 3 tingkatan (Adelman dan Thomas dalam Saharudin, 2001); Nilai kultural merupakan standar atau patokan bagi elemen dibawahnya; Nilai hukum dan/atau aturan, yang membahas rule of the game (Aturan main lembaga); Nilai kontraktual, yang mengatur tentang hubungan lembaga dengan pihak diluar lembaga. Dengannya, lembaga memiliki suatu tempat untuk melakukan upaya pencapaian tujuan dan dikelola sekelompok individu yang bekerja didalamnya.

Mereka yang bekerja dalam lembaga terdiri dari atasan dan bawahan. Struktur itu berjenjang sesuai besaran tugas serta tanggungjawab. Mereka dikenal dengan istilah pegawai. Pegawai melaksanakan pekerjaan masing-masing di dalam lembaga sehingga mampu menghasilkan sebuah produk (jasa atau barang) demi mencapai tujuan lembaga dalam pengawasan seorang atasan (Musanef dalam Wijaya, 2006). Berdasarkan hal ini, pegawai merupakan aset vital lembaga. Aset yang diharapkan memiliki kinerja yang maksimal. Kinerja sendiri merupakan produk yang secara kualitas dan kuantitas berhasil di raih seorang pegawai berdasar tugas dan tanggungjawab yang diberikan lembaga kepadanya (Mangkunegara, 2017).

Seorang atasan bertanggungjawab penuh di lembaga. Untuk itu sistem pengawasan kepada bawahan menjadi aspek penting pada lembaga. Sistem pengawasan menurut Handoko (2017) merupakan sebuah proses demi menjamin tujuan tercapai. Pengawasan yang baik merupakan sebuah jaminan kinerja pegawai yang maksimal.

            Hal lain yang turut berperan serta mencapai tujuan organisasi adalah disiplin. Disiplin pegawai akan meningkatkan kinerja. Menurut Sinambela (2018), disiplin membutuhkan kesadaran dan kesedian objek disiplin (dalam hal ini karyawan) untuk mentaati seluruh peraturan dan norma yang ada di dalam lembaga. Dengan disiplin pegawai yang tinggi, merupakan faktor korelasi positif bagi kinerja maksimal (Rio, 2013).

            Berdasarkan beberapa uraian diatas, penulis mencoba menyusun naskah terkait manfaat pengawasan dan disiplin sebagai elemen penting bagi pencapaian kinerja terbaik dari pegawai sebuah lembaga.

RUMUSAN MASALAH

            Dari latar belakang terkait manfaat pengawasan dan disiplin sebagai elemen penting bagi pencapaian kinerja terbagi dari pegawai sebuah lembaga, peneliti merumuskan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut:

  • Apakah disiplin yang merupakan pola pribadi seorang pegawai dalam meningkatkan kinerja dalam sebuah lembaga?
  • Bagaimana mekanisme pengawasan ideal dalam sebuah lembaga untuk mencapai kinerja terbaik pegawai sebuah lembaga?
  • Apa korelasi antara pengawasan dan disiplin pribadi terkait capaian kinerja terbaik dari pegawai pada sebuah lembaga?

TINJAUAN PUSTAKA

            George R. Terry yang dikutip Muchsan (1992) menyatakan sebagai berikut; "Control is to determine what is accomplished evaluate it, and apply corrective measure, if needed to result in keeping with the plan". Artinya, pengendalian atau pengawasan sangat penting dalam mengawal apa yang akan dicapai, mengevaluasi, dan tindakan korektif, jika diperlukan pada sebuah proses agar hal yang sedang dikerjakan sesuai dengan tujuan. Berdasarkan teori ini, pengawasan merupakan faktor penting dalam sebuah lembaga.

            Menurut Atmodiwirjo (2000) disiplin adalah suatu bentuk ketaatan dan pengendalian diri berdasar kesadaran rasional dan bukan dipengaruhi emosi. Terkait hal ini, disiplin merupakan ketaatan dan pengendalian pribadi seorang pegawai demi menselaraskan diri dengan laju giat lembaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun