Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi menjadi lokasi pengungsian warga yang rumahnya tergenang banjir akibat luapan Sungai Cibeet dan Sungai Citarum, Minggu (21/2).
Banjir merendam pemukiman warga sejak Sabtu (20/2) petang dan mengakibatkan terputusnya jalan utama pantura yang menghubungkan Bekasi dan Karawang. Selain itu merendam jalur kereta api dan tidak bisa dilintasi sehingga perjalanan kereta terhenti.
Menurut Uday (23) warga Desa Tanjung Baru, Cikarang Timur yang ditemui di kantor KPU mengatakan, banjir yang melanda daerahnya saat ini berlangsung sangat cepat sehingga dirinya tidak sempat menyelamatkan harta benda yang ada dirumahnya.
“Tadinya kita liat air masih di sawah, tau-tau gak berapa lama udah masuk ke rumah, untung kami masih bisa menyelamatkan diri ke tanggul, trus pindah kemari, “ katanya.
Hingga Senin (22/2) pagi, ratusan warga masih mengungsi di kantor KPU untuk beristirahat, diantaranya terlihat anak-anak yang tertidur pulas di Aula yang cukup luas.
“Kami menyediakan sarana dan prasarana MCK dan fasilitas yang tersedia untuk memudahkan warga yang mengungsi, “ jelasnya.
Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Jajang Wahyudin menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan logistik dan bantuan makanan guna meringankan beban warga yang menjadi korban banjir.
“Selain itu tadi kami juga mendapat informasi dari Universitas Pelita Bangsa yang berencana membuka dapur umum di kantor KPU, “ katanya.
Saat laporan ini disusun, ruas Jalan Raya Kedungwaringin di depan kantor KPU sudah bisa dilewati kendaraan setelah sebelumnya sempat ditutup karena luapan banjir di sekitar Mareleng hingga ke perbatasan Karawang.**
