Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Refleksi Akhir Tahun; Pandemi dan Pilkada

31 Desember 2020   17:30 Diperbarui: 1 Januari 2021   05:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang tahun 2020 dunia menghadapi bencana non alam pandemi Covid-19. Serbuan virus yang bermula dari Wuhan, China menyebar ke berbagai penjuru negara, tak terkecuali Indonesia.

Data yang dirilis oleh www.covid19.go.id hingga 30 Desember 2020 menyebut jumlah kasus positif di tanah air tercatat 735.124, pasien sembuh sebanyak 603.741 serta meninggal dunia mencapai 21.944 orang.

Dampak ekonomi dan sosial tak bisa dihindari, mulai dari maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan pekerja untuk sementara waktu, hingga meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak selama pandemi.

Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan mencatat sekitar 2,8 juta pekerja terkena dampak pandemi Covid-19. Mereka terdiri dari 1,7 juta pekerja formal dirumahkan dan 749,4 ribu di-PHK. Selain itu, terdapat 282 pekerja informal yang usahanya terganggu akibat terhentinya operasional perusahaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi minus 3,49 persen pada kuartal III 2020. Hal tersebut mendorong Indonesia ke dalam jurang resesi setelah pada kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen.

Kontraksi ekonomi Indonesia pada kuartal lalu juga menambah panjang daftar negara yang masuk ke dalam jurang resesi sepanjang 2020. Indonesia sendiri terakhir kali mengalami resesi pada 1997-1998 ketika krisis moneter menghantam Asia.

Upaya pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19 dilakukan secara terus menerus. Publik dianjurkan agar selalu menaati protokol kesehatan dengan melakukan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak (social distancing) dan mencuci tangan.

Pemerintah dengan sumberdaya yang dimiliki terus melakukan 3T, yaitu mengetes (testing), menelusuri (tracing) dan mengobati (treatment). Langkah ini dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus agar tidak semakin massif terjadi ditengah masyarakat.

Pada 23 Desember 2020 Presiden Jokowi melantik Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto yang sejak awal terkesan menganggap enteng virus Corona. Bahkan, sejumlah pernyataanya justeru malah menimbulkan kontroversi ditengah publik.

Sebaliknya kehadiran Menkes Budi Gunadi dipandang mampu memuculkan harapan dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam menanggulangi pandemi. Konferensi pers perdananya sebagai Menkes mendapat apresiasi dari sejumlah pihak.

Dalam konferensi pers itu Menkes menjelaskan rencana pemerintah untuk memvaksinasi 181,5 juta jiwa guna melindungi keselamatan rakyat dari Covid-19. Vaksinasi nantinya akan dibagi menjadi dua gelombang, yakni gelombang I periode Januari hingga April 2021 dan gelombang II April 2021 sampai Maret 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun