Bencana non alam wabah Corona sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) melumpuhkan beragam sektor kehidupan. Banyak warga yang terdampak kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran. Mereka membutuhkan bantuan sekedar untuk makan dan bertahan dari ancaman kelaparan.
Hari ini (Rabu, 13 Mei 2020) saya berkesempatan menjadi relawan untuk menyalurkan bantuan sembako bagi para warga yang terdampak pandemi Corona. Bantuan seribu paket sembako dari Samora Group didistribusikan melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan LazisMu Kabupaten Bekasi.
Secara simbolis bantuan diserahkan oleh perwakilan Direksi Samora, Bapak Indra Suryaningrat kepada Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bekasi, Bapak Suyatman. Dalam sambutannya Pak Yatman – begitu panggilan akrabnya – berkisah tentang proses yang berlangsung sangat cepat dibalik komunikasi yang terjalin antara dirinya dengan pihak penyumbang.
Ia mengatakan sebagai Ketua PDM merasa terpanggil untuk melakukan aksi sosial guna membantu para korban terdampak pandemi. Terlintas dalam benaknya keinginan untuk segera membantu namun belum ada logistik yang terkumpul guna disalurkan. Dua hari lalu ia berkunjung ke Gedung PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat dan bertemu dengan Bapak Muhammad Agus Samsuddin selaku Ketua MPKU Pusat.
Lewat Pak Agus selanjutnya ia dihubungkan dengan Pak Iqbal dari Samora Berbagi yang kebetulan sedang mencari mitra untuk penyaluran bantuan. Maka hanya dalam waktu dua hari prosesnya berlangsung singkat tanpa berbelit-belit, melalui komunikasi via telpon akhirnya terealisasi bantuan yang bisa diberikan kepada warga. Bahkan, kata Pak Yatman pada awalnya pihak Samora menyanggupi bantuan sejumlah 500 paket tapi kemudian malah ditambah menjadi seribu paket.
Begitulah ketika ada niat baik sebaiknya disegerakan, Allah SWT akan memberi jalan kemudahan yang kadang tak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya. Bila kita menunda-nunda amal kebaikan bisa menjadikan amal baik yang akan kita lakukan itu tidak terlaksana. Itu karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput diri kita.
Suatu ketika ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?” Lalu, beliau menjawab, “Bersedekah selama kamu masih sehat, bakhil (suka harta), takut miskin, dan masih berkeinginan untuk kaya.
Dan janganlah kamu menunda-nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan maka kamu baru berkata, “Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian’, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Pak Indra dari Samora dalam sambutan singkatnya berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban yang dialami oleh warga yang sedang kesusahan. Bantuan paket sembako diberikan sebagai wujud kepedulian sesama saudara sebangsa yang sedang dilanda musibah pandemi Corona.
Dirinya mengajak semua pihak agar tetap kuat dan tabah menghadapi virus yang sedang mewabah. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar Indonesia segera dipulihkan dari ancaman wabah virus Covid-19. Sehingga kehidupan dan aktivitas kita bisa kembali berlangsung normal seperti sedia kala.
Kepedulian dan kepekaan sosial yang ditunjukkan oleh Samora Group dapat menjadi teladan bagi entitas perusahaan lainnya untuk membantu warga korban pandemi. Terlebih di Kabupaten Bekasi banyak kawasan industri tempat beroperasi ribuan perusahaan. Sekarang saatnya untuk berbagi kebaikan di bulan penuh keberkahan.
Bila kita mempunyai niat untuk melakukan kebaikan hendaknya bersegera melakukannya agar kita segera memperoleh kebaikan dan sebagai upaya kita untuk menyempurnakan kebaikan yang kita lakukan. Dalam atsar Abdullah Ibnu Abbas R.A dikatakan, “ Tidak sempurna kebaikan kecuali dengan menyegerakannya karena jika disegerakan, hal itu akan lebih menyenangkan pihak yang berkepentingan.”
Seribu paket sembako senilai 150 juta dari program Samora Berbagi selanjutnya disebar melalui 18 Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) ditingkat kecamatan. Memang jumlahnya masih jauh dibanding dengan warga yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi. MCCC dan LazisMu akan kembali menyalurkan bantuan pada pekan ini.
Gerak Persyarikatan sedang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memberi pertolongan dan bantuan. Meringankan beban penderitaan para korban ditengah pembatasan aktivitas untuk memperoleh penghasilan. Kiprah setiap anggota diperlukan untuk menginfaqkan harta, tenaga dan waktunya dalam mengamalkan falsafah al ma’un.
Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya namun tidak sampai ke hatinya. Dia lalai tidak menyadari apa yang dia ucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh sendi anggotanya.
Ia ruku’ dan sujud dalam keadaan lengah, ia mnegucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot.
Salat yang kita kerjakan berkaitan erat dengan perbaikan aspek sosial, berarti baiknya salat harus dibarengi dengan kebaikkan sosial, jika tidak ada dampak positif dalam masyarakat utamanya dalam tolong menolong dan memberi bantuan orang-orang yang menderita, maka salat adalah sesuatu hal yang mencelakakan, celaka karena tidak mendapat pahala atau sia-sia.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita. Kita juga tidak tahu kapan utusan Allah datang menjemput kita. Oleh karena itu, bersegera melakukan amalan kebaikan menjadi sebuah kemestian. Apalagi Allah ltelah memerintahkan dalam firman-Nya : “Maka berlomba-lombalah kalian kepada amalan-amalan kebaikan.” (Al-Baqarah: 148).**
