Mohon tunggu...
Dhania Siregar
Dhania Siregar Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Ambil Yang Baik, Yang Belum Baik Diperbaiki

Ibu Rumah Tangga//SenangPolitik//PenyukaJalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrat Tetap Solid bersama SBY

5 Juli 2019   11:33 Diperbarui: 5 Juli 2019   11:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: nawacita.co.id

Dua kali di terpa isu murahan oleh segelintir pencari sensasi politik ditubuh Partai Demokrat akhirnya menjadi sampah. Partai Demokrat tetap solid dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum.

Disinyalir isu murah yang diembuskan adalah suruhan orang luar yang memanfaatkan moment kala SBY dan Partai Demokrat masih berduka. Setelah kepergian Ibu Ani Yudhoyono.

Dan akibatnya penyampai isu murah ini menjadi bulan-bulanan dari berbagai kader Partai Demokrat yang mengerti mekanisme Partai yang tertuang dalam AD/ART. Termasuk banyak simpatisan yang masih ingin Demokrat memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa Indonesia.

Solidnya Partai Demokrat secara nyata disampaikan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan tegas menolak isu murah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang ditiupkkan oleh segelintir senior partai yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD).

Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Drs Anwar Hafid menyatakan dengan tegas DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah menyatakan menolak keras wacana KLB dan mendukung penuh SBY untuk melanjutkan memimpin Partai Demokrat serta melanjutkan kepemimpinan Demokrat ke depan.

Menurut Anwar, penolakan tersebut dilakukan karena tidak ada kejadian luar biasa yang mengharuskan Partai Demokrat menggelar KLB.

"Penolakkan yang kami lakukan ini setelah melalui pertimbangan, saran dan pendapat kader-kader Partai Demokrat Sulteng. Isu ini juga tidak tepat dilontarkan, karena masih dalam suasana duka atas meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono, sehingga suasana kebatinan harus dijaga dan dipahami oleh seluruh kader partai,"

Isu KLB terpental dengan sendirinya, dan kader diberbagai daerah berkomitmen untuk memajukan Partai Demokrat secara baik, benar dan produktif dengan dipimpin oleh Ketua Umum SBY.

Setelah isu KLB, muncul pencari sensasi politik di Partai Demokrat yakni Hendrik Luntungan. Akibatnya hampir sama yakni terpental dengan sendirinya. Ditenggarai oleh keinginan serta ambisi dari halusinasi serta bisikan dan janji mendapatkan kardus bila sukses menurunkan Ketua Umum Partai Demokrat.

Isu murahan dan lenyeh ditanggapi oleh Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulteng Abdul Razak BM Radhaj SH sebagai manuver politik murahan yang tidak berdasar dan hanya disuarakan oleh pihak-pihak yang tidak pernah berkeringat dalam membesarkan partai berlogo Mercy.

Hendrik Luntungan adalah salah satu kader yang tidak punya pekerjaan, sebab sedikit - sedikit membuat gerakan yang hanya mengacaukan partai. Dan terbukti dengan perolehan suara menjadi anggota DPR RI dari Kalimantan Barat dengan 670 suara. Dan berniat untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Partai Demokrat sampai sejauh ini tidak ada masalah secara kepartaian. Hendrik Luntungan Cs yang meminta Ketum SBY lengser adalah yang tidak membaca dan paham AD/ART Partai. Dimana suara-suara itu ada di DPD dan DPC melalui kongres resmi Partai Demokrat.

Apalagi menyangkut protes Hendrik Luntungan bahwa Kogasma adalah lembaga ilegal. Itu sama sekali tak berdasar, bahkan membuka tabir, jika Hendrik tidak paham mekanisme Partai. Kogasma adalah lembaga yang dibentuk dan disahkan DPP dan sama sekali tidak menyalahi AD/ART Partai.

Kerja Kogasma yang dikomandoi oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berjibaku dalam pemilu legislatif sukses. Partai Demokrat mendapatkan suara 7,7 persen. Dimana sebelumnya banyak diprediksi dan divonis oleh pengamat politik dan peneliti bahwa Demokrat hanya berada dikisaran 4 sampai 5 persen.

Dua kali diisukan dengan isu murahan dengan menyerang pribadi SBY dan Partai Demokrat tidak membuat kader ketar ketir. Malah menjadikan Partai Demokrat menyelesaikan persoalan dengan mengedepankan cara-cara konstitusional, santun dan cerdas, serta tetap berpegang tegus pada AD/ART Partai Demokrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun