Mohon tunggu...
Dhamar Wigunan
Dhamar Wigunan Mohon Tunggu... Salah satu mahasiswa aktif di Universitas Negri Jakarta

Untuk saat ini saya lagi tertarik dengan ber olahraga seperti gowes sepedaan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menit 93 Jadi Mimpi Buruk: Saat Cinta Fans Barca Harus Gagal Lagi di Semifinal

7 Mei 2025   18:33 Diperbarui: 7 Mei 2025   18:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semalam, fans Barcelona nonton pertandingan penuh harapan tapi pulangnya malah penuh beban mental. Setelah sempat unggul atas Inter Milan, harapan itu dihancurkan pas injury time-gol penyama skor di menit 93, lalu gol penentu di extra time. Skor akhir? 4-3 untuk Inter. Total agregat? 7-6. Mimpi ke final pun lenyap dalam satu malam.

Tapi ini bukan sekedar hasil pertandingan. Ini tentang bagaimana dukungan emosional fans menjadi bentuk konsumsi yang paling pesonal. Dalam ilmu perilaku konsumen, dijelaskan bahwa kita engga cuma membeli produk, tapi kita juga membangun identitas dari apa yang kita konsumsi. Dan fans Barca? Mereka bukan sekedar penonton melainkan mereka bagian dari klub itu sendiri, Beli Jersey, Ikut nonton bareng, bahkan begadang hanya karna demi nonton pertandingan nya, semuanya bentuk investasi emosional

Di platform X, reaksi para fans tumpah ruah. Banyak yang menyalahkan blunder dari pemain belakang.

Emosi dan frustasi ini bukan cuman karena kalah, tapi karena fans merasa terlibat, seolah mereka ada yang di lapangan.

Sementara itu di instagram meme meme sarkas tentang kekalahan Barcelona juga mulai berseliweran.

Meme instagram yang menggambarkan  patah hati para fans Barca (sumber: akun instagram @foretzo)
Meme instagram yang menggambarkan  patah hati para fans Barca (sumber: akun instagram @foretzo)

Kita bisa ketawa.... tapi juga ngerasa perih. Karena di balik meme itu, ada rasa kecewa yang beneran real dari fans yang udah kasih segalanya dari waktu, tenaga, dan perasaan.

Nah, inilah titik dimana teori motivation and affect berperan, Manusia itu makhluk emosional. Kita ngedukung tim karena pengen ngerasain bangga, bahagia, euforia. Tapi pas hasilnya di luar ekspetasi, rasa kecewa jadi ngga bisa dihindari. Ada yang bilang juga: "Barca gagal, hati gue juga."

Salah satu kutipan dari Solomon yang pas banget dalam kondisi ini adalah:
 "Consumers may evaluate the same product differently based on how they feel at the time of purchase,"
Kebayang ngga? Jersey yang waktu menang lawan PSG dilaga 16 besar pada tahun 2017 rasanyya kereng banget, sekarang malah pengen lo sembunyiin di lemari karena tiap lihat, hati langsung nyesek.

Kekalahan ini bikin down, iya. Tapi anehnya, sebagian besar fans tetap ngga bisa pergi, karena dukungan ke klub itu kayak hubungan cinta yang rumit, meskipun berkali kali disakiti, kita tetap balik lagi. Dan di situlah letak dalamnya pengalaman jadi konsumen 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun