Mohon tunggu...
Dhafin MushthafaRistyanto
Dhafin MushthafaRistyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - profil

saya adalah mahasiswa baru di Universitas Negeri Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Tradisional Hampir Punah? Bagaimana Melestarikannya?

15 Oktober 2021   10:04 Diperbarui: 15 Oktober 2021   10:15 4170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Indonesia terkenal akan keberagaman suku dan budayanya. Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki ciri khas masing-masing, seperti tarian, lagu, makanan, dan lain-lain. Contoh makanan khas daerah di Solo adalah nasi liwet, timlo, sosis solo, dan lain-lain. Tetapi seiring zaman ada beberapa makanan daerah (tradisional) yang hampir punah atau sulit ditemukan, seperti grontol, bubur candil, bubur pati, dan lain-lain. Banyak orang-orang sekarang mengonsumsi makanan modern atau kekinian yang mudah dibuat dan tentunya mempunyai rasa yang enak. Apa yang membuat makanan tradisional tersebut menghilang perlahan-lahan?

Beberapa makanan tradisional memang tidak memiliki variasi jenis atau rasa jika dibandingkan dengan makanan modern. Sesuai namanya, proses memasak makanan tradisional menggunakan alat yang masih tradisional juga, yang mana beberapa alat tersebut kurang praktis dalam penggunaanya. Oleh karena itu, banyak orang enggan membuat dan menjual makanan tradisional.

Jika ingin mencari makanan dan jajanan tradisional biasanya harus ke pasar tradisional atau festival makanan kuliner Indonesia. Sebenarnya ada juga beberapa kios yang menjual jajanan dan kue tradisional, tetapi biasanya kios-kios tersebut hanya buka hingga jam 9 pagi. Saat ini banyak toko kue yang menjual aneka kue dari Perancis, Amerika, dan Inggris. Banyak konsumen memilih kue tersebut karena penampilanya yang menggiurkan, warna yang menggugah selera, dan harganya yang cukup murah.

Makanan tradisional memang ada beberapa yang ditolak di restoran bintang lima, biasanya tempat tersebut menyajikan makanan modern kelas kakap saja. Akan tetapi, banyak makanan tradisional yang terkenal di mancanegara. Salah satu contohnya yaitu tempe yang terkenal di Jepang. Beberapa tahun lalu ada pengusaha asal Indonesia yang sukses memperkenalkan tempe ke Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa, sebenarnya makanan tradisional kita tidak serendah itu kualitasnya atau kelasnya.

Kalau soal rasa makanan tradisional sebenarnya tak kalah enak dibandingkan makanan modern, cara mengolahnya pun masih tergolong mudah. Selain itu, bahan yang digunakan oleh makanan tradisional lebih mudah dijumpai. Dengan bahan-bahan alami, tentu saja makanan tradisional lebih sehat untuk dikonsumsi daripada makanan modern. FYI, biasanya makanan tradisional dibuat berdasarkan khasiat atau kegunaan dalam tujuan tertentu.

Apakah ada cara supaya makanan tradisional dapat lebih dilirik oleh konsumen? Tentu ada, pertama membuat kemasan produk semenarik mungkin, lebih ergonomis, dan mudah digunakan. Hal tersebut membuat makanan tradisional bisa dijual ke tempat pasar yang lebih luas seperti supermarket, restoran, bahkan bandara sekalipun. Hal ini dapat memperbaiki kelemahan makanan tradisional yaitu bungkus makanan yang kurang praktis dan kuno.

Kedua memodifikasi makanan tradisional menjadi lebih kekinian, sesuai konsepnya yaitu memodifikasi artinya mengubah tampilan produk tanpa mengurangi manfaat dan ciri khasnya. Contoh memodifikasi makanan tradisional yaitu, serabi dengan tambahan topping meses, ayam geprek dengan keju mozarella, gudeg mercon, dan lain-lain. Hal ini dapat menjangkau pasar konsumen yang lebih luas lagi.

Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa melestarikan makanan tradisional agar tidak punah. Sebaiknya kita jangan melakukan prinsip westernisasi, kita sebaiknya memperkenalkan budaya kita kepada masyarakat dengan sekreatif mungkin. Contohnya membuat program acara memasak masakan tradisional di televisi, membuat resep masakan hasil modifikasi makanan tradisional lalu diunggah ke media cetak maupun online, dan lain-lain. Kita seharusnya bangga dan tidak perlu malu mengonsumsi makanan khas daerah di Indonesia. Ayo kita majukan makanan tradisional Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun