Mohon tunggu...
Dewi Wulan Sartika
Dewi Wulan Sartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wee

Sekedar Aksara

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Moralitas dalam BerkeTuhanan

27 November 2021   21:04 Diperbarui: 27 November 2021   21:09 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Manusia jadi bermoral karena percaya Tuhan?"

"atau manusia percaya Tuhan karena manusia bermoral?" 

Pertanyaan tersebut cukup menggelitik logika saya di awal membaca buku "Ketika Tuhan Tak Lagi Dibutuhkan" Karya penulis best seller yaitu Ahmad Rifa'i Rif'an. Dua pertanyaan di awal paragraf seolah menodong fikiran saya untuk mencari apa kemungkinan jawaban yang benar? 

Lalu logika saya berfikir, pada pertanyaan pertama analisanya begini, mengartikan bahwa sebelum lahir pun manusia sudah berkeyakinan dan mendalami keyakinannya atau setelah lahir sedari dini manusia diajarkan bagaimana berkeyakinan. Dari itu manusia menjadi bermoral karena mengamalkan ajaran-ajaran dalam keyakinan tersebut. 

Pada pertanyaan kedua, mengartikan bahwa ketika manusia pertama kali lahir ke dunia memiliki akal sehat dan diarahkan untuk hidup dengan mematuhi norma yang ada, berbudi pekerti baik. Manusia tersebut dapat dikatakan bermoral, sehingga dalam hidupnya dia mampu berfikir dan mampu memilih bagaimana kehidupannya, apa keyakinannya, dan lain sebagainya. Bukankah berkeyakinan itu adalah hak? 

Dari novel ini saya semakin merenungi bagaimana cara saya berkeyakinan? Apakah sudah baik, cukup atau bahkan kurang??. Novel ini secara keseluruhan berisikan dakwah, kajian-kajian islami mengenai bagaimana menjadi hamba-Nya yang baik. Dikemas dengan cara penyampaian yang sederhana juga disertai gagasan-gagasan yang logis. 

Tidak lepas dari isi novel membuat saya menjadi memiliki pertanyaan kembali, apakah manusia bermoral lebih baik daripada manusia yang beriman? Sampai sekarang saya masih mencari jawabnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun