Mohon tunggu...
Dewi Widyastuti
Dewi Widyastuti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

dalam pencarian makna

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Minum Obat Tidak Teratur, Waspada Resistensi Obat

15 Juli 2023   22:29 Diperbarui: 15 Juli 2023   22:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilurstasi minum obat/www.car.co.id

Obat tentunya sangat dibutuhkan dikala kita sakit. Obat dapat kita peroleh dari fasilitas kesehatan dan juga Apotek, bahkan obat-obat bebas berlogo hijau dapat kita beli dengan mudah di toko kelontong. Pada kemasan obat telah tercantum aturan minum obat dan untuk obat resep dokter aturan minumnya akan langsung diinformasikan saat obat diserahkan.

Sangat penting tentunya mengonsumsi obat sesuai dengan aturan minumnya. Kenapa? Karena obat adalah suatu "bahan asing" yang dimasukkan ke tubuh untuk "membantu" tubuh kembali sehat dengan cara mempengaruhi berbagai "proses" yang terjadi dalam tubuh.

Selain jumlah atau dosis obat yang harus dikonsumsi sesuai dengan aturan, waktu minum dan durasi minum obat juga sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan makanan dan obat-obat lainnya, sehingga kapan obat diminum dan jarak minum antar obat sangat berpengaruh pada pengobatan. Durasi minum obat juga berbeda sesuai dengan tujuan pengobatan. Obat untuk meredakan gejala penyakit atau obat "simtomatik" cukup diminum hingga gejala penyakit reda, contoh obat ini adalah obat nyeri atau obat demam. Obat untuk terapi "kausal" atau obat yang menyembuhkan penyakit harus diminum dalam jangka waktu tertentu, contoh obat ini adalah antibiotik. Penyakit kronis degeneratif tentunya juga memerlukan jangka waktu pengobatan yang lebih panjang, karena obat ini bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasien. 

Bagaimana jika obat tidak diminum sesuai dengan aturannya? Tidak tepatnya penggunaan obat akan berbanding terbalik dari "goal terapi" yang diinginkan, alih-alih sembuh, tidak taatnya pengobatan dapat memperburuk penyakit hingga berakibat fatal. Contoh yang sangat sering ditemukan adalah tidak tuntasnya penggunaan antibiotik. Antibiotik yang tidak dihabiskan atau tidak diminum sesuai dengan jangka waktu yang telah diinformasikan akan mengakibatkan kekebalan antibiotik atau "resistensi antibiotik". 

Kebal atau resisten tidak hanya terjadi pada penggunaan antibiotik. Apabila tidak digunakan dengan tepat, kondisi lain juga dapat mengalami resistensi. Salah satunya adalah kebalnya pengobatan hipertensi yang disebut dengan hipertensi resisten. Dikutip dari jurnal Resistant Hypertension: Detection, Evaluation, and Management: A Scientific Statement From the American Heart Association oleh Carey et.al (2018), hipertensi resisten adalah kondisi tekanan darah yang tidak terkontrol meski sudah menggunakan 3 golongan antihipertensi yang berbeda. 

Penggunaan obat antihipertensi yang tidak patuh merupakan salah satu penyebab hipertensi resisten.Kurangnya pemahaman kapan seharusnya obat diminum dan ketaatan minum obat yang minim masih banyak ditemukan pada pasien hipertensi, padahal hal tersebut merupakan hal dasar yang harus dipahami pasien sebelum memulai pengobatan. Hipertensi resisten adalah kondisi yang harus diwaspadai, kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik namun juga ke kondisi psikis karena banyaknya obat yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Pengobatan tidak akan berhasil hanya dengan mengonsumsi obat yang tepat indikasi, namun aturan minum obat juga sangat berperan. Informasi-informasi terkait pengobatan hendaknya dipahami sebelum memulai terapi dan komunikasi selama terapi berjalan dengan tenaga kesehatan terkait juga harus dilakukan untuk mengantisipasi masalah selama terapi berlangsung. Sangat disarankan untuk pasien melakukan konsultasi terkait obat-obatan sebelum memulai terapi kepada Apoteker atau tenaga kesehatan lainnya.

Referensi:

https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYP.0000000000000084

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun