Jadi, masa vakum sebaiknya diisi dengan kegiatan yang bisa meraih gairah yang bertenaga; menemukan tujuan untuk terus menggurat pena demi menyebar cahaya. Tentu, kalian akan bahagia jika tulisan kalian menginspirasi sesamanya?
Bagiamana kalau diri ini sedang berat untuk menulis? Duuh, mungkin butuh penyegaran kali ya.Â
Dalam keadaan seperti ini, hobi atau kegiatan yang lain menjadi jawabannya.
Nah, apa salahnya sih, meninggalkan kegiatan menulis sementara waktu jika hatinya enggan menjalaninya? Lakukan aja hobi yang kalian rindukan atau belajar hobi yang baru.
Banyak kok pilihan hobi, tinggal kalian ambil salah satu atau beberapa, dan laluilah dengan hati bahagia sampai rasa kebosanan pun berlalu.
Plus-nya lagi, hobi atau kegiatan yang kalian jalani ini bisa memperkaya pengalaman kalian. Siapa tahu, bakal terpakai sebagai referensi atau ide yang bisa dibagikan? Tentu, perlu pengetahuan baru untuk melahirkan karya-karya baru juga!
Terlebih kalau kalian punya hobi membaca, udah dapat ilmu, nambah kosakata sekaligus belajar penulisan yang baik, nyala api penyemangat dari si empunya karya bisa memperbarui jiwamu.
Kalau kalian punya penulis idola, pasti kata-kata dari penulisnya bisa membuat kalian ingin seperti dia, ya gak? Jujur aja kok, pasti bakal menggerakan spirit untuk menulis lagi.
Lalu, kalau sudah melakukan hobi tapi kesuntukan tidak mau pergi?
Cobalah kalian jalan-jalan ke tempat yang baru, apalagi sudah lama tak melihat dunia luar, kan? Biar bisa cuci mata setelah pergerakan kalian dibatasi area itu-itu saja. Tapi, karena pandemi belum selesai, protokol keselamatan ada baiknya tak boleh diabaikan.
Rasanya, tak ada yang lebih menyegarkan dibanding "mengganti" pemandangan di hadapan matanya. Penat di dalam kepala langsung terusir. Pantas saja, para ahli menyarankan untuk berwisata demi bisa mengembalikan gairah yang hilang, bukan?
Nah, mudah-mudahan dengan cara ini, semangat dan gairah bisa kembali ke pangkuan hati. Membangkitkan diri untuk menuangkan cipta, karsa dan rasa dalam susunan kata yang nyata. Iya kan, pembaca dan penulis sekalian?