Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Penulis, Menjadi "Guru" Tanpa Menggurui

25 November 2020   17:43 Diperbarui: 27 November 2020   23:49 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: lifewire.com

Apa yang terlintas dalam benak jika mendengar kata "guru"?

Jawabannya beragam; pengajar dan pemberi ilmu, orangtua kedua di sekolah, bahkan pahlawan tanpa tanda jasa. Semuanya benar. Namun, intinya adalah pemberi ilmu, bukan?

Memang sih, banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi guru, namun hanya sebagian yang berhasil digapainya. Ya, karena panggilan hidup jadi pengajar itu yang mengantarkannya seperti ini.

Ada juga yang berubah di masa depan karena berbagai alasan. Masalah bakat, kepribadian, atau kesempatan untuk menggeluti bidang lain yang lebih cocok, itu semua yang membuat keinginan menjadi guru bukanlah yang terbaik.

MENULIS, CARA LAIN MENJADI "GURU"

Tapi, jangan sedih dulu. Walaupun gagal menjadi guru, bukan berarti tak bisa menyalurkannya. Kan ada jalan lain yang bisa ditempuh!

Yakni, dengan menulis. Okelah, untuk semua kalangan, memang bisa kok jadi penulis. Malah, bagi guru dan pengajar masa kini, menulis adalah kewajiban.

Orang yang berbicara dengan mengalir lancar, bahkan dengan tangan dinginnya bisa tampil layaknya motivator yang menyemangati sesama, juga ada yang menulis dan menerbitkan buku!

Akan tetapi, dunia kepenulisan tak berpihak pada satu golongan saja. Semua, sama rata, punya kesempatan untuk menggurat pena. Termasuk, orang pendiam, pemalu, dan introvert.

Justru itulah, dengan kekurangan bersosialisasi, kegiatan menulis bisa menolong dirinya untuk berkarya, dan berdaya dalam menyebarkan ilmu pada khalayak yang tak bisa dijangkau dengan pembicaraan.

Nah, karena sama-sama memberikan ilmu pengetahuan, maka penulis bisa saja disebut "Guru". Hanya saja, antara penulis dan guru kan medianya berbeda, begitu juga komunikasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun