Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah 3 Alasan Mengapa Diriku Harus Taat Protokol Kesehatan!

7 Agustus 2020   20:26 Diperbarui: 7 Agustus 2020   21:25 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The Star

Seperti yang diberitakan kemarin, Presiden Jokowi resmi menerbitkan Inpres No 6 tahun 2020, mengatur sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan yang diteken 4 Agustus lalu.

Latar belakangnya, ya tentu saja berawal dari kedisiplinan masyarakat yang mulai mengendur. Seperti karet yang sudah dipakai lama. Hehe.

Tapi, sebenarnya penerapan ini sudah telat, mengingat kasus Virus Korona (COVID-19) telah meraih angka 120 ribuan pada hari ini. Gak apa-apa sih, daripada enggak?

Oh ya, jauh sebelum Inpres tersebut diresmikan oleh Kepala Negara, kalian harus punya motivasi nih, kenapa sih harus repot-repot menaati protokol kesehatan dan tetek bengeknya. Memang ribet sih, namun karena ini demi kebaikan, harusnya kalian melakukan hal itu, bukan?

Jadi, tak ada gunanya kalau Pak Polisi sudah terjun sana-sini, sosialisasi segala macam, cuci tangan-pakai masker-jaga jarak dan ya, lain sebagainya lah. Harus punya alasan yang bisa memotivasi kalian untuk jaga diri. kalau tidaakkkkkk..... si penyusup virus SARS-CoV-2 akan menyerangmu!

Alasan pertama, tentu saja ingin sehat!

Kalian (dan juga saya) pasti menjadikan sakit sebagai sesuatu yang harus dihindari. Jikalau ini terjadi, kegiatan yang sudah disusun rapi jadi diacak-acak lagi hanya gara-gara bakteri atau virus yang bersarang pada tubuh. Tak hanya itu saja, ingin barkarya malah tertunda atau tidak jadi.

Bayangkan saja kalau kalian terinfeksi novel coronavirus dan harus dirawat setidaknya selama dua minggu. Selama itulah peluang untuk  bekerja jadi hangus. Bagi pekerja yang mengandalkan gaji harian, kerja paruh waktu, yang akan membayangi mereka hanyalah rugi.

Kedua, tak ingin jadi beban bagi yang lain

Nah, ini alasan utamanya! Diriku sebenarnya tak ingin jadi beban manusia lain, apalagi pemerintah. Iyalah. Penjemputan pasien positif COVID-19 dengan gejala parah untuk dirawat ke RS saja butuh orang lain, bukan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun