Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Berbahasa, Menunjukkan Toleransi?

4 Juni 2020   20:34 Diperbarui: 5 Juni 2020   15:32 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peta Indonesia| Sumber: Thinkstock/Naruedom via Kompas.com

Ternyata, toleransi itu gak hanya mengakui dan menghormati suku dan agama. Ada juga sih, cara lainnya.

Sepanjang berbahasa (lebih sering nulis dibanding ngomong), udah berapa ribuan kosakata yang terpakai. Kalau mau hitung semuanya sih sepertinya gak sanggup, makan waktu!

Tapi, akhir-akhir ini diriku memerhatikan kosakata-kosakata yang kugunakan tadi. Ternyata, ada juga ya kosakata-kosakata yang rupanya khas digunakan pada agama tertentu.

Seperti misalnya, mengasihi dan penghiburan yang biasa digunakan pada kalangan Kristiani. Tapi, ketika keduanya kupakai, apakah pembaca bakal protes? Enggak, kan?

Begitu juga waktu saya menulis artikel tentang pertemanan. Bosan dengan kata surga yang sudah sering dipakai, akhirnya saya memilih kata nirwana yang umum digunakan pada umat Buddha.

Lantas, apakah penggunaan kata-kata tersebut dianggap menyebarkan agama lain?

Terus terang saja, bahasa itu hanyalah media! Yang membedakan itu, hanyalah isinya yang disampaikan, entah ajaran agama, ilmu pengetahuan, berita, dan lain sebagainya.

Namun, untuk beberapa kata, saya cenderung memilih berkah dibanding berkat. Kecuali, mungkin waktu berkomentar di salah satu artikel penulis lain, yang menjelaskan berkat (among-among) sebagai paket makanan yang dibagikan tetangga yang mengadakan acara atau hajatan.

Memang sih, keduanya bersinonim, namun kedua kata itu memang lekat banget dengan agama tertentu. Berkah dan berkat itu, sama halnya dengan jamaah dan jemaat yang masing-masing digunakan oleh umat Islam dan Kristen.

Dan, bagi kalangan tersebut, kata-kata tersebut dipergunakan biar terasa ngena, kan? 

Ya, apa pun itu, saya tetap pakai kata-kata itu karena punya arti tersendiri kok. Menurut yang kubaca dalam KBBI, nirwana itu bisa diartikan surga, dan pertiwi yang diambil dari dewi penguasa bumi dalam agama Hindu, juga punya makna lain; tanah tumpah darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun