Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Andai Indonesia (Sudah) Pindah ke Televisi Digital...

21 November 2019   07:16 Diperbarui: 21 November 2019   11:01 1572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

Sumber gambar: Q COSTA RICA
Sumber gambar: Q COSTA RICA
Hmmm, saya jadi merenung, dan berpikir dalam,

Seandainya siaran TV digital telah benar-benar diterapkan di Tanah Air,

Tidak ada kejadian yang sampai-sampai mengorbankan kanal-kanal yang ada, karena kalian tahu sendiri 'kan, kanal TV analog itu terbatas jumlahnya!

Kenyataannya, kemunculan stasiun-stasiun televisi baru tak bisa terbendung lagi. Nusantara TV yang berdiri tahun 2011 saja sampai tidak kebagian di kanal analog. Lalu, kehadiran CNN Indonesia yang "menumpang" menyiarkan program-nya di Trans TV, memaksa acara berita Reportase mengakhiri siarannya.

Oh ya, ada lagi stasiun TV yang harus bermitra dengan TV lokal, demi menyiarkan acara unggulan mereka. TV Edukasi misalnya, yang bersiaran di kanal berbagai TV daerah.

Namun, sering kali, stasiun TV nasional yang bersiaran di TV lokal, ujung-ujungnya diambil alih oleh TV swasta yang berkedudukan di ibukota. Contohnya ya salah satu TV lokal di daerahku, yang awalnya menayangkan acara SUN TV kala itu, malah benar-benar berubah menjadi iNews sekarang!

Lalu, yang paling tragis lagi, channel anak Spacetoon harus terusir dari kanalnya sendiri pada tahun 2013, untuk digantikan dengan stasiun TV milik Indika, NET. Padahal, program siaran TV digital udah dimulai dan dilakukan pada awal tahun 2012 di era SBY kala itu.

Andaikan saja TV digital sudah diterapkan, rakyat Indonesia lebih bahagia lagi melihat tayangan yang lebih berkualitas dan bermanfaat. Soal "penggusuran" kanal, cukuplah para penikmat TV Anak Spacetoon dan TV lokal jadi korban!

Dan bakal bertambah lagi, dengan pemirsa setia TV berita.

Kok bisa ya? Karena saat ini TV-TV berita yang ada kebanyakan tidak netral lagi! Stasiun TV besar, apa-apa dimanfaatin buat politik. Sebel!

Saya ingat betul, Metro TV pada awal 2000-an malah kupuji karena kualitas program dan beritanya. Namun, sekarang? Condong ke sebelah karena kepentingan politik. Buktinya aja, sampai-sampai mendukung salah satu capres pada Pemilu yang telah berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun