Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Memangnya Salah, Jika Saya Menulis Bukan Karena Uang?

23 Maret 2018   10:47 Diperbarui: 26 Maret 2018   12:15 1957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

Kedua, orang yang tidak menolak pekerjaan. Ya sih, memang bekerja untuk menyelesaikan masalah. Tapi, mereka tak mau mencari masalah di tempat pekerjaannya. Mereka, sudah puas kalau bekerja sesuai apa yang sudah dikuasainya (dengan kata lain, ilmunya itu-itu aja).

Nah, kalau golongan kedua ini terjadi di dunia kepenulisan, waaah ini berbahaya sekali. Mengapa? Ya, kalian bayangkan sendiri! Kalian menulis satu tema artikel, lalu tema itu berulang-ulang setiap minggunya, apa yang terjadi terhadap audience alias pembacanya? Membosankan, dan bahkan pembaca tak bergairah lagi membaca tulisan yang kalian tayangkan.

Lebih-lebih kalau hal ini terjadi pada penulisnya sendiri, puas dengan tulisan dengan tema yang sama "berulang-ulang" tanpa mencari permasalahan dan tema tulisan baru, sama saja dengan "menghina" kemampuan sendiri.

Kenapa?

Bukankah kita diberi akal pikiran untuk selalu berkembang jika diberi kesempatan untuk belajar memecahkan permasalahan yang baru? Dan, ketika pikiran itu dibiarkan tak bertumbuh, sama saja, kita tak mensyukuri anugerah Tuhan yang dilimpahkan-Nya kepada kita, bukan?

Lalu, apa yang harus dilakukan?

Kita harus mencontoh golongan yang ketiga. Yup, orang yang mencari pekerjaan.

Mengapa ya, bukan upah yang dituju dalam pekerjaan? Alah, ini 'kan urusan nanti!

Karena, sesungguhnya hal yang paling utama bukanlah berapa penghasilannya, bergaji besar atau kecil, bukan itu! Tapi, bagaimanakah mereka mendapatkan pekerjaan sebagai langkah awal untuk membangun kemampuannya untuk mencari uang. Masalah---yang sering kali dihindari banyak orang---justru menjadi semacam "buruan" baginya untuk memecahkannya, karena hanya dengan cara itulah, kemampuan mereka akan berkembang.

Mereka, tak menolak untuk mengambil pekerjaan walaupun gaji yang diterima ini sangat kecil---bahkan enggak dibayar, malah. Yang terpenting, dia bisa mendapatkan ilmu yang banyak, kemampuan dan pengalaman menjadi meningkat dan beragam, serta permasalahan baru setiap saat. Nah, itulah yang dimaksudkan sebagai profesional sejati.

Jadi, kalau begitu, apa salahnya kalau saya menulis bukan karena uang, bahkan tak dibayar sepeserpun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun