Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Bayar Parkir Kendaraan di Mall Jakarta "Hanya Tunai Pak..."

3 Juni 2021   10:24 Diperbarui: 3 Juni 2021   10:30 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hal-hal ini seperti ini tentu membutuhkan pelatiha ekstra yang sebelumnya tidak ada menjadi ada atau bahkan harus ada, demi bisa menjadi pelaku usaha yang agile terhadap setiap perubahan yang terjadi. Sumber daya manusia merupakan aset berharga perusahaan yang perlu dilakukan pengembangan secara berkala. 

Tujuannya adalah agar para pegawai memiliki keterampilan yang terus bertambah setiap waktu seiring dengan bertumbuhnya usaha dan bertambahnya kebutuhan untuk memajukan usaha. 

Selain keterampilan, pengembangan diri sumber daya manusia juga bertujuan agar para pegawai memiliki pemikiran kreatif dan inovatif, yang diasah secara berkala melalui pelatihan-pelatihan pengembangan diri.

Hal lain yang cukup membahayakan dari sebuah pemikiran pemilik usaha sehingga tidak mau menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi adalah merasa penjualan tetap bisa berjalan karena telah memiliki pelanggan tetap dan loyal. 

Pelaku usaha yang seperti ini merasa tidak perlu bersusah payah melakukan suatu perubahan karena dengan mejalankan usaha secara konvensional pun profit yang diharapkan tetap tercapai. 

Kondisi seperti ini bisa saja berjalan, tetapi tidak untuk jangka waktu yang panjang. Karakteristik masyarakat yang semakin kritis menuntut para pelaku usaha untuk terus berinovasi atau menyajikan hal-hal baru dalam usahanya. 

Sesuatu yang baru bisa beragam wujudnya, produk baru, sistem pelayanan yang baru, sistem pengiriman barang dengan cara yang baru ataupun sistem pembayaran yang baru. 

Sesuatu yang baru akan memanjakan konsumen, dengan demikian rasa nyaman konsumen akan timbul dan bukan tidak mungkin akan menjadi loyal customer bagi usaha yang dijalankan. 

Bayangkan bagaimana reaksi masyarakat saat mereka merasa dimanjakan dan selalu ditawarkan sesuatu yang baru, tentu lonjakan grafik profit yang diharapkan akan dapat dicapai dan mungkin saja sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan. 

Membiarkan suatu usaha berjalan secara konvensional memang tidak ada salahnya, namun yang menjadi kesalahan adalah terus berharap konsumen maupun calon konsumen tetap merasa nyaman tanpa adanya hal baru yang ditawarkan.

Setiap perubahan memang membutuhkan sejumlah biaya dan sejumlah tanggung jawab haru yang harus ditunaikan oleh pelaku usaha. Namun segala yang dikeluarkan ini merupakan investasi jangka panjang agar usaha yang dijalankan kian adaptif di segala situasi dan kondisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun