" Fred, aku pingin ngomong sesuatu dengan kamu. Ada waktu nggak ? " tanya Iwan, teman Fredy yang lumayan cukup akrab, meski nggak akrab-akrab banget.
" Sekarang ? " tanya Fredy, menjawab pertanyaan Iwan.
" Kamu bisa, nggak ? " tanya Iwan lagi.
" Hmm... " Fredy melirik arloji di tangan kanannya. Jam 2 siang. "Oke deh. Tapi jam setengah empat sudah selesai 'kan ? Soalnya adikku pulang jam segitu, ada pelajaran tambahan, " terang Fredy.
" Makasih lho ya. Kujamin nggak sampe jam setengah empat, koq ! " janji Iwan.
" Kayaknya kok serius sih, Wan. Ada apa ? " tanya Fredy.
" Dibilang serius sih nggak juga. Santai saja. Emmm, gimana kalau kita ngomong-ngomongnya di kantin saja. Mungkin suasananya bisa lebih enak dan nyaman, " tawar Iwan.
" Terserah kamu aja deh, Wan. Tapi aku lebih senang kalau kamu ..." Fredy tak melanjutkan kata-katanya.
" Nraktir ....!!! " lanjut Iwan meneruskan kata-kata Fredy. " Iya, kan ? "
" Tahu aja, kamu ! " jawab Fredy. "Tapi nggak apa-apa, kan ? " tanya Fredy lagi.