Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesendirian adalah Cerdas, tapi Juga Perlu Bersosialisasi

24 November 2020   09:55 Diperbarui: 24 November 2020   10:03 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dictio.id/

 

Lho kok judulnya aneh gitu... kalau jawanya "mbulet"

Hehehehe.... Kali saya akan menulis tentang kecerdasan...

Rasanya seperti belum pantas saya menuliskan ini, tapi harus yakin bahwasanya berbagi tak perlu menunggu cerdas.

"orang yang selalu merasa BENAR sendiri , boleh dikatakan KECERDASAN hatinya sedang BERMASALAH dan perlu dihadirkan KEDAMAIAN untuk mencerahkan HATINYA"  --Anaz Almansour---

Iya kan.. semua orang boleh berbagi, entah berbagi ilmu, rejeki, kebahagiaan ataupun hal-hal yang menjadi penting ketika disampaikan. Mari simak tulisan saya ini.

Kecerdasan yang dimiliki anak itu berbeda-beda. Tentu, karena Allah menciptakan manusia dengan dibekali akal, fikiran, nafsu, hati dan ruh yang tentunya berbeda pula. Dari segala yang diberikan Allah tadi, masing-masing memilki peranan penting dalam diri setiap manusia.

"boleh saja seseorang itu cerdas, tapi jangan sampai ia sulit dalam bersosialisasi"

Sebelum lebih jauh masuk jauh ke tulisan selanjutnya perlu kita ketahui dulu apa itu kecerdasan. Kecerdasan adalah intelegensi, lalu apa itu intelegensi, intelegensi itu kecerdasan. 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman pikiran).

Kecerdasan itu bermacam-macam, perlu di ingat bahwa manusia paling cerdas ialah kekasih Allah, siapa beliau... Ya beliau ialah yang mendapat julukan cahaya diatas cahaya, Nabi Muhammad SAW.

Seorang anak yang cerdas pasti memiliki banyak kawan, akan tetapi tak jarang juga jika ia juga tak memiliki teman. Karena kesibukannya dengan belajar-belajar dan belajar. sekalipun anak-anak, jika ia memang terlahir cerdas, maka ia akan senantiasa belajar. bangga bukan jika kelak ataupun sekarang memiiki anak yang cerdas. Perlu kita ketahui bahwasanya juga tidak baik jika seorang anak itu selalu belajar, ya walaupun belajar dengan bermain.

Banyak sebenarnya anak-anak yang dipaksa untuk belajar ataupun karena kemauanya sendiri. Akan tetapi,itu tidak baik. Anak juga membutuhkan sosialisasi antar temannya, apalagi dalam masa pandemic seperti ini. Kasihan dengan anak-anak TK yang belum sepenuhnya bisa bertemu dengan kawan-kawan barunya, rasanya miris menghadapi saat-saat seperti ini. 

Tidak hanya anak-anak TK kok yang merasakan ini, seluruh manusia di dunia ini kebanyakan terpisah jarak oleh keadaan.  Mungkin ada beberapa di luar sana senang dalam keadaan seperti, lain halnya jika anak itu senang sekali bersosialisasi akan tetapi terhalang oleh jarak. Anak akan mencari kesibukkan dengan mencari kawan walaupun tidak sebaya.

Kenapa anak juga harus bersosialisasi, karena anak tidak akan dapat hidup sendiri, ini memang kodrat manusia, dimana  manusia adalah makhluk sosial. Ajarkan anak bersosialisasi, bertemu dengan temannya, berbincang --bincang dengan temannya dan bertukar pikiran dengan temannya.

Terkadang ada anak yang sangat cerdas akan tetapi ia sulit bersosialisasi. Sebagai orang tua, orang yang paling dekat dengan anak, dekatilah ia, tanyakan kepadanya, ajarkan kepada anak untuk berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya.

Orang tua berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan sosial anak. Agar mempunyai kecerdasan sosial yang baik, sejak kecil semestinya sudah di ajak dan di ajarkan untuk bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Orang tua perlu menanamkan kepada anak akan pentingnya suatu hubungan yang sehat dengan orang lain.

Maka kecerdasan itu sangat banyak, dari sekian banyaknya kecerdasan  diantaranya ialah kecerdasan  sosial yang sedikit saya jelaskan diatas. Menurut psikologi dari Amerika Serikat, Howard Gardner Ph.D  kecerdasan ada beberapa macam konsep, yaitu:

1. Kecerdasan Linguistik/ Linguistic Intelligence

Cirinya adalah memberikan perhatian pada orang yang berbicara, suka belajar kata-kata baru, suka bercerita, suka membaca buku, sering memberikan instruksi kepada orang lain.

2. Kecerdasan Logika Matematika/ Logical-Mathematical Intelligence

Cirinya adalah menyukai pelajaran matematika, mudah mengingat angka-angka, menikmati kegiatan percobaan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, banyak bertanya tentang bagaimana sesuatu dapat bekerja, dan menyukai permainan-permainan yang melibatkan strategi.

3. Kecerdasan Visual Spasial/ Spatial Intelligence

Cirinya adalah lebih  menyukai kegiatan menggambar daripada bercerita, mudah mengenali tempat yang baru, lebih mudah membaca daripada teks atau huruf, menyukai permainan yang berupa bengunan bentuk 3 dimensi.

4. Kecerdasan Kinestetik/ Bodily-Kinesthetic Intelligence

Cirinya adalah sennag berolahraga, banyak menampilkan bahasa tubuh saat bebricara dengan orang lain, banyak aktivitas fiisk tanpa meraa lelah, mudah menirukan gerakan orang lian, selalu aktif.

5. Kecerdasan Musikal/ Musical Intelligence

Cirinya adalah suka memiankan musik, mendengarkan musik, menyanyi.

6. Kecerdasan Interpersonal/ Interpersonal Intelligence

Cirinya adalah menyukai berbagai permainan, memberikan nasihat kepada teman ketika mengalami masalah, mampu memimpin teman-temannya.

7. Kecerdasan Intrapersonal/ Intrapersonal Intelligence

Cirinya adalah menyukai tempat yang tenang dan sepi, memiliki kemampuan yang keras dan mandiri, mampu mengukur kekuatan dan kelemahannya.

8. Kecerdasan Naturalis/ Naturalist Intelligence

Cirinya adalah menyukai hewan, senang dengan alam, suka belajar sesuatu dari alam

Dari kecerdasan dan ciri-cirinya diatas menjelaskan bahwa kecerdasan pada anak itu bermacam-macam. Sangat perlu bagi orang tua untuk mengenali berbagai kecerdasan yang dimiliki seorang anak. Bahwasanya kecerdasan seorang anak itu tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang. Mulai dari pengenalan sampai dia paham dengan sendirinya. Tentu pengarahan dan pengajaran dari orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak adalah kuncinya. Untuk selanjutnya dapat diserahkan melalui tenaga pendidik yang terjadi dalam lingkungan sekolah.

Untuk akhir dari tulisan saya ini, saya harap sedikit kalimat ini sampai kepadamu dan menjadi manfaat.

"tingkat kecerdasan seseorang bukan dilihat dari seberapa besar nilai IQ seseorang, tapi kecerdasan bisa didapatkan dari orang yang mau belajar dan menelaah setiap permasalahan yang dihadapi --isiotaknobee"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun