Pada saat itulah kejadian yang tak pernah aku lupa, rasa keingintahuan adek terhadap sesuatu yang baru itu begitu besar. Disaat itulah adek mulai belajar mengenali beberapa objek-objek baru.
Teori kognitif Piaget menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek social seperti diri, orangtua, dan teman. Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya.
Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi. Walaupun proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga berperan aktif dalam menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi mengenai dunia yang telah ia punyai (Hetherington & Parke, 1975).
Piaget percaya bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah kompleks. Tahap perkembangan kognitif Piaget meliputi tahap "sensorimotor"Â pada usia 0-2 tahun, dimana pada tahapan ini bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.Â
Tahap "preoperational" pada usia 2-7 tahun, saat itu anak mulai memprsentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Tahap "concrete operational"Â pada usia 7-11 tahun, pada saat ini anak dapat berpikir logis mengenai beberapa peristiwa dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk yang berbeda. Tahap "formal operational" usia 11-15 tahun, anak remaja berpikir dengan cara abstrak dan logis serta pemikiran yang lebih idealistik. (sumber: diadaptasi dari Santrock, 1998)
Dari sana kita tahu, betapa besar keinginan seorang anak. Kemudian anak yang aktif dan mulai beradaptasi dengan lingkungan. Seperti anak yang baru bisa berjalan, seolah-olah menapaki sebuah lantai itu adalah keanehan, apalagi baru pertama kali menginjakkan kaki pada tanah atau rerumputan, akan jelas terlihat senyuman bahkan ekspresi anak yang aneh karena mengetahui suasana baru.
Untuk menunjukkan struktur kognitif yang mendasari pola-pola tingkah laku yang teroganisir, Piaget menggunakan istilah skema dan adaptasi, dengan kedua komponen ini berarti bahwa kognisi merupakan sistem yang selalu teroganisir dan diadaptasi, sehingga memungkinkan individu beradaptasi dengan lingkungannya.
Skema adalah proses atau cara mengorganisir dan merespons berbagai pengalaman, dengan kata lain skema adalah tindakan, perilaku, pikiran dan strategi pemecahan masalah yang memberikan suatu kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai tantangan dan jenis situasi.
Sedangkan adaptasi adalah sebuah istilah yang digunakan Piaget untuk menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif.
Piaget menjelaskan bahwa anak yang dilahirkan telah diberi kebutuhan-kebutuhan dan juga kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi ini muncul dengan sendirinya ketika bayi berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. mereka akan menyesuaikan diri dan mengatasinya, sehingga kemampuan mentalnya akan berkembang dengan sendirinya.
