Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Bismillah ... Love the Al-Qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kolaborasi Alumni ITB dan UGM Hobi Gowes di Ajang Jogja PlesiRide

12 Oktober 2025   20:24 Diperbarui: 13 Oktober 2025   08:06 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gowes plesiran bukan balapan. Belum start tapi sudah foto finisher hehehe ... Sumber dokpri.

Peserta berfoto bersama di depan Masjid Gedhe Mataram. Sumber dokpri.
Peserta berfoto bersama di depan Masjid Gedhe Mataram. Sumber dokpri.

Selanjutkan peserta menuju ke Kotagede yang dikenal sebagai kota tua pusat awal Kerajaan Mataram Islam dan sentra kerajinan perak yang legendaris. Kawasan ini memadukan nilai sejarah, arsitektur tradisional, dan kehidupan lokal yang masih terjaga. Peserta menikmati jejak peradaban Jawa sambil merasakan pesona budaya yang autentik. 

Yogyakarta selalu istimewa dan Kotagede selalu luar biasa. Sumber dokpri.
Yogyakarta selalu istimewa dan Kotagede selalu luar biasa. Sumber dokpri.

Ini kali ketiga aku berkunjung ke Kotagede. Sebelumnya blusukan di sini dengan berjalan kaki, tidak mengayuh sepeda. Sempat ingin meminjam sepeda di Museum Kotagede, tapi sayangnya hanya bisa dipinjam pada event tertentu saja. Kebetulan waktu itu memang sedang tidak membawa sepeda dari Jakarta. Mobil juga sudah penuh barang karena berlibur sekitar dua pekan bersama  Teteh rute Jakarta - Bandung - Cirebon - Solo - Yogyakarta - Jakarta.

Peserta beristirahat di Masjid Gedhe Mataram yang dibangun pada tahun 1578 dan selesai pada tahun 1587 pada era Panembahan Senopati. Pembangunan selama 9 tahun, lama juga ya hehehe ... Selain masjid di kawasan ini ada pemakaman raja-raja Mataram. Selain di Kotagede, ada pemakaman Imogiri untuk raja-raja berikutnya dimulai dari Sultan Agung.

Artikel tentang makam Imogiri sudah aku tulis di sini: Jejak Bani Tafsir Anom V di Makam Imogiri

Kue kembang waru sajian kudapan dari panitia. Sumber dokpri.
Kue kembang waru sajian kudapan dari panitia. Sumber dokpri.

Kudapan yang disajikan panitia kali ini adalah kue kembang waru yang manis legit. Aku sempatkan shalat dhuha di masjid legendaris ini. Kemudian berfoto bersama peserta lainnya. Peserta juga dapat mengisi kembali botol minumnya di sini.

Perjalanan berlanjut menuju Puro Pakualaman yang merupakan istana kecil sebagai pusat kebudayaan Kadipaten Pakualaman dengan sejarah penting dalam dinamika politik dan budaya Yogyakarta. Arsitektur klasik dan koleksi pusaka di dalamnya menghadirkan daya tarik tersendiri bagi peserta. 

Peserta mendengarkan penjelasan tentang sejarah Yogyakarta dari petugas Puro Pakualaman. Sumber dokpri.
Peserta mendengarkan penjelasan tentang sejarah Yogyakarta dari petugas Puro Pakualaman. Sumber dokpri.

Peserta berfoto di depan Puro Pakualaman. Masih semangat walau cuaca sudah makin terik. Sumber dokpri.
Peserta berfoto di depan Puro Pakualaman. Masih semangat walau cuaca sudah makin terik. Sumber dokpri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun